Sabtu 19 Nov 2016 11:02 WIB

Perwira Turki di NATO Eropa Ramai-Ramai Cari Suaka

Jens Stoltenberg
Foto: EPA/Olivier Hoslet
Jens Stoltenberg

REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSELS -- Beberapa perwira militer Turki yang ditugaskan di NATO Eropa telah meminta suaka sejak kudeta gagal di Turki pada Juli, kata Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg pada Jumat (18/11).

Kantor berita Reuters secara eksklusif melaporkan pada Oktober penguasa Turki telah memecat ratusan staf militer senior yang bertugas di NATO di Eropa dan Amerika Serikat setelah usaha kudeta pada Juli sebagai bagian penumpasan di Turki beberapa saat setelah usaha kudeta itu.

Stoltenberg menegaskan Turki masih merupakan sekutu penting NATO dan ia mengutuk kudeta pada 15 Juli, tetapi juga menyatakan Ankara harus menghormati perundang-undangan. Bahkan negara itu berusaha memberhentikan para tersangka dari angkatan bersenjata yang bersekongkol untuk melakukan kudeta.

"Beberapa perwira Turki yang bekerja di struktur komando NATO, beberapa di antaranya telah meminta suaka di negara-negara tempat mereka bekerja. Selalu ini adalah isu yang akan dinilai dan diputuskan oleh para sekutu NATO yang berbeda sebagai isu nasional," kata Stoltenberg dalam jumpa pers.

Stoltenberg, yang sudah mengangkat soal itu dengan pemerintah Turki, akan berkunjung ke Istanbul pada Ahad untuk bertemu dengan para anggota parlemen dari berbagai aliansi itu, bergabung dengan Presiden Turki Tayyip Erdogan dan para menteri senior untuk menghadiri sidang tahunan Majelis Parlemen NATO.

Turki telah memecat atau memberhentikan lebih 110 ribu orang yang berdinas di militer, sipil, kehakiman dan tempat lain dan memenjarakan 36.000 orang menunggu peradilan sebagai bagian dari penyidikan atas usaha kudeta itu, demikian Antara.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement