Senin 21 Nov 2016 14:20 WIB

Indra Permana Terbiasa Sebelum Bekerja Baca Bismillah

Rep: mgrol86/ Red: Agung Sasongko
Mualaf/Illustrasi
Foto: ROL/Ilustrasi Mardiah
Mualaf/Illustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejak usia 10 tahun, Indra Permana tumbuh di lingkungan dengan penduduk mayoritas Muslim. Tak heran, Indra yang kini berprofesi sebagai ojek online ini cukup mengenal Islam.

“Keluarga saya non-Muslim tapi mereka tidak terlalu mementingkan agama. Bagi mereka itu, hanya kerja dan dunia saja dari teman-teman aja saya tahu sedikit tentang islam,” kata dia saat berbincang dengan Republika.co.id, Ahad kemarin.

Sejak awal, Indra terbiasa mengucapkan bismillah saat hendak bekerja. Ia percaya dengan membaca basmalah, segala pekerjaan dijalankan dengan mudah dan jauh dari musibah.Ini karena pengalamannya, sebelum membaca bismillah, ia kerap alami kecelakaan.

Selain itu, ketika mendengar azan hatinya begitu tenang dan nyaman, sebelumnya ia tidak pernah merasakan ketenangan seperti itu.

Rasa penasarannya kepada islam semakin bertambah, ia sering bertanya kepada teman-temannya apa  itu islam dan bagaimana itu islam. Baginya Islam adalah agama yang terbaik yang mengajarkan kebaikan dan masuk akal. “Setiap ke toko buku pertama kali yang saya cari adalah buku-buku tentang islam”  ujar Indra.

Suatu hari, Indra alami kecelakaan. Setelah kecelakaan itu, ia bermimpi. “Saya mimpi ada yang menuntun saya sepertinya Allah tapi saya gak bisa melihat wujudnya, dalam mimpi saya itu saya dituntun dan saya bertanya-tanya saya mau dibawa keemana”? Tanya dia.

Indra sempat bingung soal mimpi itu. Setelah beberapa lama, ia mulai yakin kalau mimpi itu adalah jawaban atas keraguannya untuk memeluk Islam.

Akhirnya, ia mencari cara untuk memeluk agama Islam. “Dulu ada teman saya yang mengajarkan saya tentang Islam tapi hanya sedikit dan terus saya gak tahu lagi dia kemana, terus saya googling dan kemudian mulai bertemu dengan keluarga Mualaf Center Indonesia (MCI) mulai saat itu saya dibimbing dan saya semakin yakin untuk mengucapkan syahadat” kisahnya.

Alhamdulillah, pada Ahad kemarin, Indra menguapkan dua kalimat syahadat di Masjid Al Insan, Patal Senayan, Jakarta.  Kini, ia tengah mendalami Islam dan berniat memberitahu keluarganya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement