REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Hanya butuh beberapa detik bagi pegawai Cellebrite membajak data dari sebuah ponsel yang terkunci. Seperti dilansir Daily Mail, Rabu (23/11), Cellebrite merupakan perusahaan teknologi terkemuka asal Israel.
Ia menawarkan jasa keamanan dan pendampingan privasi. Hingga kini, klien Cellebrite telah tersebar di lebih dari 115 negara, di antaranya adalah pemerintah negara-negara tertentu. Pada Maret lalu, Cellebrite bahkan mengadukan Biro Investigasi Federal (FBI) Amerika Serikat.
Alasannya, FBI diduga telah memanfaatkan teknologi Cellebrite tanpa izin tertulis. Saat itu, FBI menjebol data Iphone milik seorang teroris di San Bernardino, Kalifornia. Namun, terkait kasus terorisme di Kalifornia itu, Cellebrite membantah keterlibatannya.
Sejak polemik dengan FBI itu, kecanggihan Cellebrite mulai terkenal. Perusahaan ini diakui sebagai salah satu yang terbaik di tataran global.
Teknologi Cellebrite mampu menjaring informasi dari gawai merek apa pun. Mulai dari isi pesan SMS hingga detail informasi mengenai lokasi pemilik ponsel itu, kapan pun. Bahkan, pesan yang telah dihapus bertahun-tahun lalu dengan mudah dilacak dan dibaca lagi oleh Cellebrite.
“Ada banyak gawai yang hanya kami-lah yang mampu membuka kuncinya,” kata petinggi Cellebrite, Leeor Ben-Peretz kepada AFP, seperti dikutip Daily Mail, Rabu (23/11).
Cellebrite bekerja tidak secara daring (online). Ia hanya bisa berfungsi ketika ponsel sasaran terkoneksi dengan gawai milik salah satu klien Cellebrite. Leeor kemudian memamerkan sedikit cara kerja perusahaanya kepada jurnalis AFP.
Ponsel sasaran menggunakan OS Android. Dalam sekejap mata, kata kunci (password) ponsel itu menjadi nir-aktif. Kemudian, foto yang baru saja diambil dengan ponsel itu langsung muncul di layar komputer Cellebrite, lengkap dengan informasi detail mengenai lokasi pengambilan gambar.
Di laboratorium milik Cellebrite, para pakar meneliti lebih dari 15 ribu ponsel. Selain itu, sekitar 200 model terbaru dipasok setiap bulannya untuk dikaji.
Begitu sebuah perusahaan ponsel merilis model terbaru, maka tim Cellebrite, terdiri atas 250 pakar menelitinya. Tujuannya menemukan celah keamanan pada model terbaru itu. Proses riset ini memakan waktu beberapa hari atau berbulan-bulan.
Terpisah, menurut profesor Dakota State University Yong Wang, Apple merupakan merek yang relatif susah ditembus sistem keamanannya. Namun, Leeor menyanggahnya.
Ia yakin, Cellebrite mampu menemukan celah sistem keamanan Iphone dalam model terbaru sekalipun. Leeor bahkan memastikan, tidak ada ponsel yang kebal. “Ya memang kian berat, kian kompleks (sistem keamanan ponsel terkini). Tapi kami masih bisa berhasil dan hasilnya berlaku pada gawai terkini dan OS terkini pula,” ujar Leeor.
Terkait itu, Daily Mail melaporkan, kalangan aktivis hak privasi menyuarakan kekhawatiran. Teknologi yang sedemikian hebat seperti Cellebrite dinilai amat rentan disalahgunakan.