REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Sebanyak 1.347 personel gabungan Polda Riau dan Komando Resor Militer 031 Wira Bima siap mengawal aksi damai 2 Desember 2016 yang mungkin saja turut berlangsung di Kota Pekanbaru, Provinsi Riau. Akan tetapi, hingga kini Kapolda Riau Brigjen Zulkarnain mengaku belum mendapat informasi maupun laporan akan adanya rencana aksi damai, baik di Pekanbaru maupun daerah lainnya di Riau.
Sejauh ini, Zulkarnain mendata terdapat sekitar 357 warga Riau yang berniat ke Jakarta untuk mengikuti aksi yang bertujuan untuk mengawal proses hukum terhadap tersangka kasus dugaan penistaan agama, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Ia menghormati keinginan warganya, namun mengimbau agar mereka tak berangkat ke Ibu Kota.
Zulkarnain mengatakan aparat keamanan telah siap untuk mengawal aksi serupa jika masyarakat berkehendak menggelarnya di Pekanbaru. Ia menjamin bahwa segala tuntutan maupun petisi yang disampaikan pada Aksi Bela Islam III itu akan disampaikan ke Mabes Polri.
"Saya meminta, memohon, menghormati saudara-saudaraku. Untuk apa ke Jakarta? Tapi, kalau tetap ke Jakarta masak saya bisa larang. Dengan hormat dan sangat saya titipkan melalui media massa ini supaya di sini saja," ujar Zulkarnain.usai apel kesiapan yang digelar di Kantor Gubernur Riau, Kamis.
Sebelumnya Polda Riau telah mengeluarkan surat maklumat terkait aksi damai 2 Desember. Di antara isi surat maklumat Kapolda Riau Nomor: Mak/01/XI/2016 tersebut adalah agar penyampaian aspirasi dilakukan dengan tertib, damai, tidak merusak fasilitas umum, dan tidak membawa senjata tajam.
Selain Kapolda Riau, Komandan Korem 031/WB, Brigjen TNI Nurendi serta sejumlah tokoh masyarakat dan Gubernur Riau hadir dalam apel kesiapan tersebut. Zulkarnain mengatakan menyampaikan pendapat di muka umum adalah hak konstitusi setiap warga negara. "Namun, menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat juga merupakan kewajiban," katanya.