Ahad 27 Nov 2016 08:12 WIB

Dua Maskapai Buka Peluang Penerbangan di Bandara Trunojoyo

Seorang pengendara motor melintas di area Bandara Trunojoyo Sumenep, Jawa Timur.
Foto: wikimedia.org
Seorang pengendara motor melintas di area Bandara Trunojoyo Sumenep, Jawa Timur.

REPUBLIKA.CO.ID, SUMENEP -- Dua maskapai masih melakukan penjajakan peluang penerbangan komersial di Bandara Trunojoyo, Sumenep, Jawa Timur.

"Dua maskapai itu sudah melakukan komunikasi awal dengan kami dan pemerintah daerah. Namun, mereka tentunya masih akan melakukan survei pasar untuk mengetahui potensi calon penumpang," kata Kepala Unit Penyelenggara Bandara Kelas III Trunojoyo Sumenep, Wahyu Siswoyo, Ahad.

Unit Penyelenggara Bandara Kelas III Trunojoyo adalah lembaga kepanjangan tangan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) RI yang berada di Sumenep.

Wahyu menjelaskan, secara teknis, fasilitas Bandara Trunojoyo sudah bisa dimanfaatkan untuk aktivitas penerbangan pesawat komersial yang berkapasitas sekitar 70 penumpang.

Saat ini, bandara di ujung timur Pulau Madura itu telah memiliki landas pacu pesawat dengan panjang 1.600 meter dan lebar 30 meter dan pelataran parkir pesawat.

Pada tahun ini, Kemenhub memprogramkan penambahan fasilitas di Bandara Trunojoyo supaya bisa dimanfaatkan untuk aktivitas penerbangan pesawat komersial.

"Kemenhub menginginkan Bandara Trunojoyo segera menjadi bandara komersial atau bandara yang dimanfaatkan dan menjadi jalur penerbangan pesawat komersial pada 2017," kata Wahyu.

Ia menjelaskan, dua maskapai yang menjajaki peluang penerbangan komersial melalui Bandara Trunojoyo itu masih berhitung potensi pasar.

"Kalau tidak keliru, ada skema tiga jalur penerbangan komersial yang berbasis Bandara Trunojoyo dan saat ini masih ditelaah secara ekonomi oleh dua maskapai tersebut," ujarnya.

Wahyu juga mengemukakan, pihaknya sebenarnya tidak ingin berandai-andai atas realisasi penerbangan komersial yang memanfaatkan Bandara Trunojoyo.

"Namun, kalau ada maskapai yang siap menjadi operator penerbangan komersial pada 2017, ada pekerjaan rumah wajib bagi pemerintah daerah, yakni segera menyelesaikan persoalan tentang objek penghambat keselamatan penerbangan pesawat," ucapnya.

Objek tersebut adalah bangunan SMA PGRI Sumenep yang posisinya berada di sebelah barat ujung landas pacu pesawat Bandara Trunojoyo dengan jarak sekitar 230 meter.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement