REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Pendalaman agama, khususnya Islam, dewasa ini di kalangan masyarakat, masih kurang tercermin dari aplikasi sehari-hari, sehingga harus terus digalakkan di Provinsi Riau. Pasalnya, dampak dari kondisi itu, umat Islam sekarang ini, rawan terjebak dengan pemahaman yang salah, tapi terus disebarkan lewat media sosial, seiring dengan kemajuan teknologi informasi.
"Acara ini, sangat baik. Kami (pemerintah), sangat mengapresiasi kegiatan-kegiatan seperti ini. Dan hendaknya, jangan hari ini saja," ucap Pelaksana tugas Wali Kota Pekanbaru, Edwar Sanger di Masjid Jami Abu Ad Darda, Pekanbaru, Ahad (27/11). Edwar yang juga Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Riau hadir mewakili gubernur Riau pembukaan kajian Islam, membahas kitab tauhid "Pemurnian Ibadah Kepada Allah Aza Wa Jalla" karya Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab.
Acara itu menghadirkan dua pembicara alumni Universitas Islam Madinah, Arab Saudi yakni Ustadz Dr Firanda Andirja dan Ustadz Maududi Abdullah yang dihadiri Kakan Kemenag Pekanbaru Edwar S Umar serta sekitar 5.000 orang kaum muslimin dan muslimat.
Edwar mengaku, umat Islam sekarang ini rawan terjebak dengan pemahaman yang salah, tetapi terus disebarkan lewat media sosial, seiring dengan kemajuan teknologi informasi. Menurutnya, pemahaman keliru tersebut bisa ditepis dengan salah satu caranya melalui kegiatan berbagai kajian yang digelar di masjid dan musholla, selain umat bisa saling bersilaturrahim.
"Saya terharu, karena ribuan jamaah hadir menyempatkan waktu di hari libur. Mau kita, jangan hari ini saja. Tapi, selalu lah berbuat kegiatan seperti ini," katanya.
"Kita butuh ini, khususnya pendalaman Agama. Dan kegiatan ini yang dapat menyatukan kita sebagai umat Islam di Riau," ujarnya Edwar.
Ustaz Murtado Habibi menyebut, kajian dibagi beberapa sesi. Terakhir, ditutup kajian umum bertema "Kekasihku, Engkau Tercipta dari Tulang Rusuk yang Bengkok" pemateri oleh Ustadz Firanda Andirja.
Panitia telah menyiapkan 2.000 kitab gratis bagi jamaah pertama yang hadir, dan berikut makan siang gratis bagi 4.000 orang jamaah. Selain hadiah menarik bagi 10 orang peserta terbaik yang bisa menjawab pertanyaan ustaz. "Semua agenda ini dilaksanakan di Masjid Abu Ad Darda," katanya.