REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Dewan Pembina Partai Golkar Aburizal Bakrie berencana bertemu Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto. Anggota Dewan Pembina Partai Golkar Fahmi Idris mengatakan pertemuan tersebut terkait keputusan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Golkar yang akan mengembalikan posisi ketua DPR kepada Novanto.
"Ketua dewan pembina akan melakukan pembicaraan dengan ketum dalam minggu ini. Bisa saja Senin ini ataupun hari-hari lainnya dalam minggu ini. Ini terkait dengan keputusan DPP soal ketua DPR," ujar Fahmi, Senin (28/11).
Menurut Fahmi, Dewan Pembina Golkar melihat dan menilai ada keputusan yang dibuat oleh DPP Golkar tidak dilakukan sebagaimana aturan yang ada dalam AD/ART Partai Golkar. Dia berpendapat soal pergantian ketua DPR perlu pembicaraan yang detail karena soal itu sudah ada ketentuan-ketentuannya.
Keputusan DPP yang mengembalikan posisi ketua DPR kepada Novanto dinilai telah melanggar pasal 25 Anggaran Dasar yang menyebutkan bahwa Wanbin merupakan badan yang berfungsi memberikan pengarahan, petunjuk, pertimbangan, saran dan nasehat kepada DPP Partai Golkar dan bersama-sama DPP Partai Golkar menentukan kebijakan yang bersifat strategis.
Kebijakan strategis yang harus diambil DPP bersama dengan Wanbin secara rinci telah diatur dalam pasal 21 ayat 2 Anggaran Rumah Tangga, yakni pertama penetapan capres dan cawapres RI, dan kedua adalah penetapan pimpinan lembaga negara.
"Makanya ini akan dilakukan pembicaraan antara Dewan Pembina dan DPP. Dewan Pembina sendiri baru akan melakukan rapat Senin ini untuk memberikan mandat kepada Ketua Dewan Pembina untuk bertemu dengan ketua umum," jelasnya.