Rabu 30 Nov 2016 09:51 WIB

Bantuan untuk Rohingya tidak Bisa Masuk Leluasa

Rep: Fuji Eka Permana/ Red: Agus Yulianto
RZ menyerahkan bantuan kepada pengungsi Rohingya di Myanmar.
Foto: RZ
RZ menyerahkan bantuan kepada pengungsi Rohingya di Myanmar.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah lembaga kemanusiaan dari Indonesia telah mengirim relawan ke daerah konflik di Myanmar. Namun, bantuan kemanusiaan tidak bisa masuk dengan leluasa ke daerah konflik. Kendati demikian, pada akhirnya relawan dari Indonesia dapat menjangkau warga Muslim Rohingya di daerah konflik.

"Warga Muslim Rohingya di Rakhine sangat membutuhkan bantuan. Namun, penjagaan yang ketat membuat bantuan kemanusiaan tidak dapat masuk dengan leluasa ke sana," kata Chief Program Officer Rumah Zakat, Noor Yahya Muhammad kepada Republika, kemarin.

Yahya mengatakan, setelah sempat tertahan tidak bisa masuk ke Rakhine, salah satu daerah konflik terparah di Myanmar, akhirnya Relawan Rumah Zakat bisa masuk untuk mendistribusikan bantuan kepada warga Muslim Rohingya. "Pada tahap pertama, relawan Rumah Zakat mendistribusikan paket bantuan logistik berupa beras, kacang-kacangan dan garam untuk 100 keluarga. Saat bantuan logistik tersebut diterima warga Rohingya, mereka sangat berterima kasih karena mereka kekurangan makanan," ujarnya.

Relawan Rumah Zakat rencananya akan berada di Myanmar sekitar sepekan ke depan untuk mendistribusikan bantuan tahap kedua. Relawan juga akan memantau perkembangan di daerah konflik. “Dalam waktu dekat, Rumah Zakat akan kembali mengirimkan Relawan tambahan ke Myanmar,” ujarnya.

Rakhine merupakan salah satu negara bagian yang terletak di pantai barat Myanmar. Sejak serangkaian serangan yang dilakukan militer Myanmar pada Sabtu (12/11) lalu, sekitar 150 warga Muslim Rohingya di Rakhine meninggal. Sebanyak, 33 ribu orang terpaksa mengungsi, bahkan 200 orang diantaranya mencoba mengungsi ke Bangladesh namun ditolak penjaga perbatasan.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement