REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Presiden Rusia Vladimir Putin menyampaikan bahwa pemerintahnya tidak mencari konflik atau berniat bermusuhan dengan siapapun. Sebaliknya, kata dia, Rusia, justru membutuhkan teman.
Hal itu diungkapkan Putin pada pidato tahunan di hadapan parlemen dan negaranya, Kamis (1/12). "Tidak seperti kolega asing yang melihat Rusia sebagai musuh, kami tidak mencari dan tidak pernah mencari musuh," kata Putin, dilansir BBC. "Kami butuh teman."
Meski demikian, presiden berusia 64 tahun itu mengatakan, Rusia tidak akan mengizinkan siapa pun merusak kepentingan mereka. Menurutnya, Rusia siap bekerja sama dengan pemerintah AS untuk memerangi terorisme.
Putin sebelumnya berharap hubungan yang lebih baik dengan negeri paman Sam itu. Dalam pidatonya, Putin juga memuji personel militer Rusia dalam memerangi kelompok teror di Suriah.
Ia juga memperingatkan setiap upaya untuk merusak strategi keseimbangan akan menjadi bencana global. Selain itu, Putin melihat ada kemungkinan perbaikan hubungan dengan negara Uni Eropa.
Ia bicara soal perluasan kerja sama Eurasian yang dipimpin Rusia. "Saya yakin pembicaraan tentang ini juga mungkin dengan Uni Eropa," kata Putin. Menurutnya, permintaan untuk praktik ekonomi dan politik yang subjektif juga independen semakin banyak.
Sebagian besar pidato Putin fokus pada tantangan sosial dan ekonomi yang dihadapi Rusia. Ia juga membahas sedikit soal skandal doping atlet Rusia di Olimpiade. Menurutnya ini adalah hal memalukan, bahwa atlet Rusia dilarang dalam Olimpiade dan Paralympic karena tuduhan doping.