Jumat 02 Dec 2016 15:18 WIB

Seorang Pria Diamankan Polisi di Pintu Masuk Stasiun Gambir

Rep: Mabruroh/ Red: Nidia Zuraya
Sejumlah petugas Polisi Militer (PM) mengamankan seorang pria  diduga mabok di pintu timur Stasiun Gambir, Jakarta Pusat, usai berlangsungnya aksi damai 212 pada hari ini, Jumat (2/12).
Foto: Amri Amrullah/Republika
Sejumlah petugas Polisi Militer (PM) mengamankan seorang pria diduga mabok di pintu timur Stasiun Gambir, Jakarta Pusat, usai berlangsungnya aksi damai 212 pada hari ini, Jumat (2/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seorang pria diduga mabok di pintu timur Stasiun Gambir diamankan di Polsek Gambir. Pria ini sempat dihakimi masa sebelum kemudian berhasil diamankan oleh polisi militer yang berjaga.

"Iya benar bukan ditangkap ya, diamankan," ujar Kabagpenum Polri Kombes Martinus Sitompul di Monas, Jakarta Pusat, Jumat (2/12).

Menurut Martinus pria tersebut diduga mabok karena membawa botol minuman di tangannya. Kemudian dia juga membawa sebuah golok dan memerintahkan massa aksi superdamai untuk bubar. "Tapi sudah diamankan," ujar dia.

Akan tetapi saat ditanyakan siapa pria tersebut, Martinus mengaku belum mengetahuinya. "Nanti dikabari lagi," ujar dia.

Sebelumnya Koordinator Ikatan Alumni Pesantren Sidogiri, Pasuruan, Jawa Timur, Abdul Muis Ali yang melihat kejadian mengaku pria pembuat onar tersebut bukan dari kelompoknya. Bukan juga dari kelompok aksi bela Islam jilid III. "Kami pastikan dia bukan dari kelompok kami," ujar Muis. 

Menurutnya, peserta aksi superdamai mengikuti kepolisian dan juga GNPF MUI untuk tidak membawa sejata apapun. Sehingga apabila ditemukan hal tersebut, Muis yakin bukan dari kelompok aksi superdamai jilid tiga. "Ini aksi superdamai, kalau ada yang semacam itu (artinya) sudah berbeda pandangan," ujar Muis.

Pantauan Republika, gerakan aksi damai ini memang sangat tertib. Meskipun bendera-bendera berkibaran akan tetapi tiang yang digunakan bukan lagi dari bambu maupun kayu, namun menggunakan potongan paralon.

Sebelumnya Kadiv Humas Polri Irjen Boy Rafli Amar mengimbau agar peserta aksi tidak membawa benda yang dapat melukai. Pasalnya mengingat aksi 411 sebelumnya banyak anggotanya yang terluka dan tertusuk tiang bendera yang ternyata ujungnya dibuat runcing.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement