REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Allah SWT menegaskan dalam Alquran Surah Al-Fath ayat 29 sebagai berikut, “Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka…”
Menurut Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Darul Istiqamah, Bulukumba, Sulawesi Selatan, KH Mudzakkir M Arif Lc MA, "Ruhamaa-u baynahum" berarti "mereka saling berkasih sayang antarsesama mereka". “Maksudnya, orang orang beriman itu saling berkasih sayang antarsesama orang beriman,” kata KH Mudzakkir dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Sabtu (3/12/2016).
Mudzakkir menambahkan, ayat tersebut jangan sampai hanya menjadi sekadar jargon. Justru sebaliknya, ayat tersebut harus dioptimalkan agar berdampak nyata terhadap persaudaraan, persatuan, kekuatan dan kesuksesan kaum Muslimin dalam berbagai bidang.
“Implementasi penggalan ayat mulia ini memerlukan optimalisasi antara lain melalui langkah menyebarkan ucapan salam Islami antarsesama muslim. Meninggalkan ucapan ucapan salam yang lain,” ujar Mudzakkir.
Selain itu, kata Mudzakkir, membiasakan kelembutan dalam ucapan, tulisan, perilaku dan sikap terhadap sesama Muslim, walaupun berbeda pendapat, berbeda ormas, berbeda wadah dakwah dan pergerakan Islam. “Membiasakan sangkaan baik terhadap sesama Muslim, selama tidak ada tanda kemunafikan yang jelas; dan atau selama tidak berdosa besar secara terang-terangan,” tuturnya.
Hal lain yang juga sangat penting, menurut Mudzakkir, membiasakan penguasaan lisan dan tangan untuk tidak mengghibah sesama Muslim, selama tidak termasuk golongan yang boleh bahkan harus dighibah.
“Tidak kalah pentingnya adalah membiasakan silaturahim lintas ormas, lintas pergerakan, lintas masjid, lintas suku, lintas daerah, lintas negara, lintas madzhab fiqih. Jadi, mari kita bersama optimalkan kasih sayang antarsegenap umat Islam untuk persatuan, kekuatan dan kemenangan,” papar KH Mudzakkir M Arif Lc MA.