Selasa 06 Dec 2016 06:22 WIB

BNI Siap Kembalikan Dana Nasabah Korban Pembobolan Rekening

Sejumlah nasabah BNI melakukan transaksi melalui ATM.
Foto: Republika/Prayogi
Sejumlah nasabah BNI melakukan transaksi melalui ATM.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Negara Indonesia  (Persero) Tbk atau BNI memastikan dana nasabah yang disimpan di bank pelat merah tersebut aman. Jaminan keamanan ini diberikan menyusul terjadinya kasus pembobolan dana nasabah di BNI wilayah Pontianak, Kalimantan Barat, pada Senin (5/12) kemarin.

"Kasus yang terjadi di Pontianak merupakan dampak cybercrime, dimana pelaku memanipulasi ATM hingga data nasabah bisa mereka ambil. Dengan data yang diambil secara ilegal tersebut, oknum pelaku menarik dana nasabah dari tempat lain," kata Corporate Secretary BNI Kiryanto dalam keterangan pers tertulis kepada Republika.co.id, Senin (5/12) malam.

Menurut Kiryanto, BNI berjanji akan mengembalikan dana nasabah apabila berdasarkan hasil penelitian internal BNI, bahwa nasabah menjadi korban. Selain itu, kata dia, BNI telah melakukan tindakan pengamanan kepada rekening nasabah yang terindikasi akan menjadi korban,dengan melakukan blocking kartu ATM sehingga oknum pelaku tidak dapat melanjutkan aksinya. 

"Nasabah yang kartu ATM-nya diblok akan dihubungi oleh petugas BNI secepatnya dan kami minta mendatangi Kantor Cabang BNI terdekat untuk melakukan penggantian Kartu," ujarnya. 

Agar kejadian ini tidak terulang, Kiryanto mengimbau para nasabah untuk mengganti PIN kartu ATM secara berkala dan memastikan nomor PIN tidak diketahui orang lain. Selain itu, nasabah ketika menggunakan kartu ATM di mesin ATM memastikan penginputan PIN-nya aman dan tidak diketahui orang lain untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. 

"Pemegang Kartu ATM kami minta agar senantiasa menjaga kerahasiaan PIN-nya," kata Kiryanto menambahkan.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement