REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Perdana Menteri Prancis Manuel Valls mengumumkan pencalonannya sebagai pesaing dari Partai Kiri menuju pemilihan presiden Prancis pada 2017. Pengumuman itu ia buat di Evry, sebuah wilayah kecil di pinggiran Paris. Ia pun memberikan tawaran adanya 'jalan baru' untuk mewujudkan Prancis yang tidak akan berkompromi dalam menerapkan nilai-nilai.
"Saya menjadi kandidat untuk kepresidenan Republik. aya memiliki kekuatan ini dalam diri saya, keinginan untuk melayani negara saya ... Saya ingin memberikan segalanya bagi Prancis, negara yang telah memberi saya begitu banyak," kata Valls di hadapan ratusan pendukungnya di Evry, Senin (5/12).
PM mengatakan akan meninggalkan pekerjaannya pada Selasa (6/12) untuk memusatkan perhatian pada kampanyenya sebagai calon presiden. Valls ditunjuk untuk menduduki jabatan sebagai kepala tim eksekutif pemerintahan Hollande pada 2014 sebagai upaya untuk mendapat dukungan dari kalangan Sosialis.
Untuk dapat mengikuti pemilihan presiden, Valls harus terlebih dahulu memenangi nominasi Partai Kiri dalam dua putaran, yakni pada 22 Januari dan 29 Januari. Menurut sejumlah hasil jajak pendapat, Valls menjadi sosok favorit untuk mendapatkan tiket dari partainya menuju pemilihan presiden. Secara keseluruhan, ada tujuh orang yang akan bersaing mendapatkan tiket tersebut dari Partai Kiri, termasuk mantan menteri Aranaud Montebourg dan Benoit Hamon.