Kamis 08 Dec 2016 14:36 WIB

RSUP Dr Sardjito Kirim Tim Bedah Orthopedi ke Aceh

Rep: neni ridarineni/ Red: Damanhuri Zuhri
Tim SAR mengevakuasi korban selamat yang terjepit reruntuhan bangunan akibat gempa di Pasar Tringgadeng, Kecamatan Tringgadeng, Kabupaten Pidie Jaya, Aceh, Rabu (7/12).
Foto: Antara/Ampelsa
Tim SAR mengevakuasi korban selamat yang terjepit reruntuhan bangunan akibat gempa di Pasar Tringgadeng, Kecamatan Tringgadeng, Kabupaten Pidie Jaya, Aceh, Rabu (7/12).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- RSUP Dr Sardjito mengirimkan tim bedah orthopedi ke Aceh. ‘’Ini merupakan inisiatif dari RSUP Dr Sardjito dan atas dana dari rumah sakit sendiri untuk membantu korban gempa bumi di Aceh,’’ ungkap Kepala Sub Bagian Hukum dan Humas RSUP Dr Sardjito, Banu, pada Republika, Kamis (8/12).

Tim bedah orthopedi yang dikirim Rumah Sakit Umum Pusat Dr Sardjito, menurut Banu, terdiri dari dua dokter spesialis Orthopedi, dua orang residen (red. Calon spesialis) dan satu orang perawat kamar operasi. ‘’Mereka berangkat tadi padi (red. Kamis, 8/12) sampai Senin (12/12) sore,’’ tuturnya.

Banu menjelaskan alasan dikirimnya tim bedah orthopedi ke Aceh, karena kasus yang terbanyak merupakan kasus patah tulang dan kebetulan ada alumni dari RSUP Dr Sardjito yang ada di Aceh.

Sementara itu dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah DIY mengirimkan satu tim  untuk pencarian korban hidup sebanyak lima orang dan melakukan assessment yakni sebagai pembuka jalan untuk mengetahui apa saja yang dibutuhkan masyarakat Aceh yang terkena bencana, kata Manajer Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD DIY Danang Samsurizal pada Republika, Kamis (8/12).

‘’Tim  yang kami kirim beserta peralatannya yang sudah berpengalaman melakukan pencarian korban hidup. Rencananya mereka akan berada di Aceh selama tiga hari dan sudah berangkat Rabu sore (7/12),’’kata dia menjelaskan.

Pengiriman tim tersebut berdasarkan permintaan dari Badan Penanggulangan Bencana Aceh. ‘’Kemarin kami telepon dan kami tanya apa yang mereka butuhkan. Ternyata mereka meminta dikirimi tim pencarian korban hidup,’’jelas Danang.

Di samping tim pencarian korban hidup, kata dia menambahkan, BPBD DIY juga mengirim dua orang tim assessment untuk mengetahui apa saja yang

masih mereka butuhkan.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement