REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memastikan akan mengirimkan alat berat dan bantuan sarana lainnya ke lokasi bencana gempa di Aceh. Siaran pers Kementerian PUPR menyebutkan Tim Tanggap Darurat Kementerian PUPR yang dipimpin langsung oleh Menteri Basuki Hadimuljono Rabu malam (7/12) sudah bertolak ke Banda Aceh.
Tim antara lain bertugas untuk mengidentifikasi kerusakan dan mengambil langkah penanganan tanggap darurat, dilanjutkan dengan rehabilitasi dan rekonstruksi terhadap masyarakat korban gempa bumi di tiga kabupaten di Provinsi Nangroe Aceh Darussalam, yakni Pidie, Pidie Jaya dan Bireun.
Menteri Basuki menyatakan dalam kondisi darurat, yang paling penting adalah ketersediaan prasarana dan sarana air bersih dan sanitasi untuk keperluan sehari-hari bagi para korban dan pengungsi.
"Kami sangat concern dengan air bersih terutama di tempat-tempat pengungsian. Kita akan manfaatkan instalasi pengolahan air minum (IPA) terdekat untuk menyuplai air bersih, khususnya ke posko pengungsian," kata Basuki, Kamis (8/12)
Ia menambahkan saat ini dari tiga instalasi pengolah air (IPA) terdekat yang tersedia, satu IPA tetap berfungsi baik karena mengandalkan sistem gravitasi, tetapi dua IPA lainnya tidak dapat berfungsi karena gangguan listrik. "Kami juga sedang memobilisasi sejumlah peralatan berat untuk membantu tanggap darurat gempa bumi di Aceh, " katanya.
Sejak Rabu, kata Basuki, sudah dikerahkan di Kabupaten Pidie Jaya berupa dua excavator dan satu W Loader yang diturunkan dari Balai Pelaksanaan Jalan Nasional I Aceh. Sedangkan bantuan peralatan yang sudah berada di lokasi pengungsian berupa empat unit Mobil Tangki Air kapasitas masing-masing 6.000 liter.
Sementara untuk mengantipasi kekurangan sarana, saat ini sedang dalam perjalanan dari Depo Regional Medan adalah lima unit mobil tangki air kapasitas 4.000 liter, 70 unit hidran umum 2.000 liter, 30 unit hidran umum 1.000 liter dan MCK knockdown sebanyak 80 unit.