REPUBLIKA.CO.ID, MEUREUDU -- Sejumlah warga Kabupaten Pidie Jaya, Aceh, tetap menjalankan ibadah Shalat Jumat meski bangunan masjid telah ambruk akibat gempa tektonik 6,4 Skala Richter (SR).
Dari pantauan Antara di Masjid Pangwa, Kecamatan Meureudu, terpal sudah dipasang di halaman masjid oleh masyarakat yang akan menjalankan ibadah Shalat Jumat dua hari pasca bencana alam tersebut.
"Shalat Jumat digelar di samping masjid," kata Murniati, warga yang tinggal di samping masjid tersebut.
Kondisi masjid saat ini yang terlihat hanya cor beton bagian atap saja serta kubah. Sedangkan bagian dasarnya sudah tidak terlihat lagi. Saat kejadian tidak ada korban jiwa di masjid tersebut. Padahal bagian belakang masjid merupakan bangunan untuk para santri. Namun saat terjadi guncangan mereka pada berlari ke arah bukit karena khawatir dibarengi dengan tsunami.
"Para santri itu semula hendak Shalat Subuh, namun saat hendak masuk ke masjid terjadi goyangan. Gurunya memerintahkan para santi untuk meninggalkan masjid," katanya.
Sebenarnya ada satu orang santri yang tertidur di masjid, namun saat tengah malam dia pulang ke rumah.