Sabtu 10 Dec 2016 20:31 WIB

Hamas Peringati Hari Jadinya yang Ke-29

Anggota Hamas.
Foto: Al Arabiya
Anggota Hamas.

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Gerakan Perlawanan Islamiyah  ‘Hamas’, Jumat (9/12) mengadakan long march dalam rangka memperingati hari lahirnya yang ke-29. Aksi long march yang diikuti oleh ribuan anggota Hamas itu bertolak dari sejumlah masjid  lalu bergerak dan berakhir di kota Jebaliyah Utara Gaza. 

Peringatan kali ini mengusung  tema, “Al-Quds adalah tekad dan janji (yang harus dicapai).” Para peserta aksi yang merupakan anggota Hamas  itu membawa bendera pergerakan seraya menyuarakan yel-yel perjuangan. Semangat mereka merupakan bukti konsitensi dalam menempuh perjuangan melawan Israel.

Seperti dilansir suarapalestina.id, hari ini, salah seorang anggota biro politik Hamas, Khalil El-Hayy menilai, bahwa perayaan yang diikuti oleh ribuan orang ini jelas menunjukkan ketahanan dan konsistensi  rakyat Palestina secara umum dan Gerakan Hamas secara khusus.

El-Hayyi mengatakankan, meski selama ini gerakan Hamas cukup berat menghadapi tantangan mulai dari episode penangkapan dan pembunuhan para petingginya hingga  hikayat blokade yang tak berkesudahan, namun Hamas tetap berpegang teguh pada prinsif dasarnya. “Hamas dari dulu bergerak dengan dasar-dasar Islam yang bertujuan untuk memerdekakan Palestina dengan segala cara terutama melalui jalur perlawanan bersenjata,” katanya.

Ia juga menyebut bahwa blokade Israel yang sudah memasuki tahun ke-10 secara berturut-turut ini justru semakin menguatkan Hamas. Padahal, tujuannya agar Hamas makin lemah dan tak berdaya.

El-Hayyi menyampaikan pesan hormat  kepada para pejuang Palestina yang masih mendekam dalam penjara-penjara Israel, sekaligus memberi peringatan kepada para petinggi musuh. “Kalian akan membayar mahal semua ini. Waktu panjang  yang terus berjalan sungguh  bukanlah untuk kemaslahatan kalian (musuh),”ujar El-Hayyi.

El-Hayyi  berharap, ke depan akan terjadi kesepakatan dan rekonsiliasi permanen dengan Gerakan Fatah. Menurutnya, Hamas dan Fatah harus kembali ke meja perundingan dan melanjutkan segala capaian positif yang sudah pernah dihasilkan secara bersama.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement