REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian mengatakan terduga teroris yang ditangkap di Bekasi karena akan membom istana merupakan jaringan dari teroris Bahrun Naim. Kapolri menyebut dana pembuatan bom tersebut bahkan langsung diberikan oleh Bahrun Naim melalui transfer bank.
Kelompok ini merupakan bagian kecil yang dibentuk dan dikoordinir oleh Bahrun Naim dari Suriah. "Modusnya dia membuat sel-sel kecil," kata Tito usai menghadiri acara Milad ke-26 Ponpes Daarut Tauhid di Lapangan Gasibu, Kota Bandung, Senin (12/12).
Menurutnya, kelompok ini dipersiapkan untuk menggerakkan aksi terorisme di Indonesia. Dengan kelompok kecil yang terdiri dari enam orang untuk melakukan pemboman. Pimpinannya disebutkan Tito bernama Solikhin yang telah menyiapkan rakitan bom yang dipelajari lewat online. Aksinya pun mendapat dana langaung dari Bahrun Naim.
Sementara calon pengantin yang sejatinya akan meledakkan diri di pos penjagaan istana merupakan istri kedua dari Solikhin. Beruntung rencana aksi ini dapat digagalkan sebelum dilakukan.