REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Satlantas Polres Bogor Kabupaten, Polda Jawa Barat memberlakukan sistem satu arah di jalur Puncak dengan memprioritaskan arus balik kendaraan dari arah Cianjur menuju Jakarta.
Memasuki hari terakhir libur panjang, Senin (12/12), kendaraan lebih didominasi oleh arus balik. Hingga siang hari, situasi arus lalu lintas masih cukup padat dari arah Cianjur menuju Jakarta. Antrean kendaraan yang bergerak turun sudah terjadi sejak pagi. Petugas Satlantas Polres Bogor telah memberlakukan sistem buka tutup satu arah menuju Jakarta pada pukul 08.24 WIB. Hingga pukul 09.00 WIB, petugas kembali membuka jalur satu arah menuju Cianjur (Puncak). Sementara itu, antrean kendaraan di gerbang tol Ciawi mengalami kepadatan.
Petugas memberlakukan satu arah menuju Cianjur selama satu jam. Sekitar pukul. 10.52 WIB, anggota Satlantas Polres Bogor memulai proses penormalan arus menjadi dua arah. Tingginya volume kendaraan arus balik, petugas mempercepat sistem buka tutup untuk jalur Cianjur menuju Puncak pada pukul 12.00 WIB. Sementara itu terjadi kendaraan di gerbang tol Ciawi karena lambatnya proses pemberian tiket. Petugas Jasa Marga telah membuka delapan jalur. "Ini hari terakhir libur panjang, jadi prioritas untuk arus balik, karena kendaraan yang bergerak dari arah Cianjur cukup padat," kata Kapolres Bogor Kabupaten, AKBP Andi Mohammad Dicky.
Polres Bogor Kabupaten telah mengerahkan 200 lebih personel untuk melakukan pengamanan arus lalu lintas pada libur panjang akhir pekan di jalur wisata Puncak dan Ciawi. Jalur Puncak dan Bocimi menjadi rute yang dipadati kendaraan selama akhir pekan, apalagi libur panjang. Beberapa objek wisata yang menjadi incaran masyarakat seperti Taman Wisata Matahari, Taman Safari Indonesia, dan Lido di Sukabumi. "Kami menempatkan 270 personel di tempat-tempat yang menjadi simpul rawan kemacetan," katanya.
Ia mengatakan setiap anggota disiagakan akan melaksanakan pengamanan serta pengaturan arus lalu lintas di setiap titik rawan kemacetan. Menurutnya, kelancaran arus lalu lintas juga didukung kesadaran pengendara untuk tertib berlalu lintas, dan mematuhi rambu-rambu yang ada sehingga tidak terjadi penguncian arus. "Apabila terjadi penguncian atau kepadatan arus lalu lintas di wilayah tertentu, maka personel yang bersiaga akan diluncurkan ke lokasi tersebut untuk mengurai kemacetan," kata Dicky.