Senin 12 Dec 2016 14:43 WIB

Aa Gym: Sifat Penuh Kasih Sayang Rasulullah yang Harus Ditiru Umatnya

Rep: Zuli Istiqomah/ Red: Angga Indrawan
KH Abdullah Gymnastiar memberikan tausiahnya saat acara Tabligh Akbar dengan tema “Pesantren Perekat NKRI” di Lapangan Gasibu, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Senin (12/12).
Foto: Republika/Mahmud Muhyidin
KH Abdullah Gymnastiar memberikan tausiahnya saat acara Tabligh Akbar dengan tema “Pesantren Perekat NKRI” di Lapangan Gasibu, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Senin (12/12).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gerakan 1212 yang diisi dengan kegiatan shalat subuh berjamaah diselenggarakan pada Senin (12/12). Pada tanggal ini juga bertepatan dengan hari Maulid Nabi Muhammad SAW.

Pimpinan Pondok Pesantren Daarut Tauhid KH. Abdullah Gymnastiar atau Aa Gym mengatakan Rasulullah merupakan panutan seluruh umat manusia.  Seluruh sifat Nabi Muhammad SAW harus diikuti umatnya.

Salah satu sifat Rasulullah SAW yang penting dimiliki umatnya saat ini adalah kasih sayang. "Rasulullah adalah Rahmatan Lil Alamin. Pribadi penuh kasih sayang. Itu yang harus jadi panutan yang kita tiru," kata Aa usai menggelar shalat subuh berjamah di Masjid Pusdai Jawa Barat, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Senin (12/12).

Sifatnya yang penuh kasih sayang menjadikan Rasulullah sangat dicintai umatnya. Sehinga menjadi pemimpin yang benar-benar sejatinya pemimpin. Rasulullah sebagai pemimpin umat Islam, dikatakan Aa, adalah pribadi yang tegas. Tapi didominasi dengan kasih sayang. Sehingga ketegasannya begitu dicintai umatnya. 

"Tegas tapi kasih sayang mendominasi perilakunya," ucapnya. Ia berharap Muslim terus mengedepankan sifat-sifat yang dimiliki Rasul. Dengan demikian Islam akan terus maju dan menjadi agama yang kuat.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement