Selasa 13 Dec 2016 01:40 WIB

Polisi Yunani dan Inggris Gulung Organisasi Pemalsu Paspor untuk Migran

Migran melempar kembali gas air mata saat bentrok dengan polisi Yunani. (Ilustrasi)
Foto: Reuters/Stoyan Nenov
Migran melempar kembali gas air mata saat bentrok dengan polisi Yunani. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, ATHENA -- Polisi Yunani dan Inggris memutus jaringan kriminal yang memalsukan dokumen perjalanan ke ratusan migran gelap yang mencoba untuk mencapai Inggris dan negara-negara Eropa utara. Kelompok itu memasok lebih dari seribu paspor yang hilang atau dicuri dan dokumen perjalanan yang dibeli dari kaki tangan di Barcelona dan Spanyol, dalam enam bulan terakhir.

Polisi menyerbu kelompok itu pekan lalu, menangkap 24 tersangka di Yunani dan sembilan di Inggris. Salah satu yang diduga kaki tangan kelompok itu di Barcelona adalah seorang warga Aljazair berusia 28 tahun yang diduga memiliki hubungan dengan kelompok militan yang berada di bawah pengawasan polisi, menurut laporan Athena News Agency, Senin (12/12).

Seorang juru bicara polisi di Yunani mengatakan, warga negara Aljazair itu adalah salah satu dari 12 orang akan diperiksa. "Ini adalah pukulan bagi kejahatan terorganisir," kata Christos Papazafiris, kepala direktorat keamanan di Kepolisian Hellenic, menggambarkan sebuah operasi yang melibatkan kegiatan berbagi informasi intelijen antara pejabat keamanan Yunani dan Inggris.

Kata dia, lebih dari 1.000 paspor atau dokumen perjalanan diperkirakan telah diselundupkan dari Spanyol ke Yunani dalam enam bulan terakhi. Berbicara pada konferensi pers yang sama, Chris Hogben, dari Badan Kejahatan Nasional Inggris mengatakan, jaringan kriminal telah memberikan dokumen perjalanan untuk 'ratusan warga negara Iran' yang berusaha untuk mencapai Inggris melalui Turki, Yunani, dan negara-negara Eropa lainnya.

Lebih dari satu juta pengungsi dan migran telah melewati Yunani sejak awal 2015. Namun, puluhan ribu masih terdampar di kamp-kamp di seluruh negeri itu setelah penutupan perbatasan di seluruh Balkan menggagalkan perjalanan mereka.

Kaki tangan mereka, warga Aljazair, mengirim paspor dan dokumen perjalanan ke Yunani dari Spanyol melalui jasa kurir. Theodoros Chronopoulos, seorang juru bicara polisi, mengatakan, dokumen palsu dijual kepada individu yang mencoba untuk meninggalkan Yunani, Spanyol dan Prancis dari udara menuju ke negara-negara lain, termasuk Inggris, Jerman, Belanda, Belgia dan Swiss. Nilai paspor itu antara 3.000 euro ($ 3,184.50) dan 15 ribu euro.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement