REPUBLIKA.CO.ID, PIDIE JAYA -- Presiden Joko Widodo memerintahkan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mempercepat penanganan dampak gempa bumi di Aceh. Presiden menginginkan adanya pendekatan baru yakni tahap tanggap darurat, rehabilitasi dan rekonstruksi dapat dilakukan secara paralel.
"Tidak perlu menunggu tahap demi tahap. Tetapi mana yang dapat dikerjakan segera bangun kembali. Pendataan dan pemberian bantuan stimulan pembangunan rumah harus dipercepat. Saya perintahkan untuk segera bisa diberikan bantuan keuangannya agar segera bisa dibangun kembali rumah itu sehingga kegiatan di masyarakat juga bisa jalan kembali," kata Presiden saat mengunjungi lokasi gempa di Kabupaten Pidie Jaya dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Kamis (15/12).
Jokowi berkunjung kedua kali ke Pidie Jaya untuk memastikan penanganan dampak gempa Aceh berjalan dengan baik. Sekitar pukul 11.00, Jokowi didampingi Ibu Negara Iriana mendarat dengan heli di lapangan, Jalan Matang, Samalanga Bireuen.
Presiden Jokowi mengunjungi anak-anak dan warga di pos pengungsi yang berada di pelataran Masjid Istiqomah, Rhieng Blang, Pidie Jaya. Saat kunjungan itu, Menteri PMK Puan Maharani menyerahkan secara simbolis kepada beberapa warga terdampak bantuan BNPB berupa family kits, kids ware, tikar dan selimut.
Sementara itu, Kepala BNPB Willem Rampangilei melaporkan kepada Presiden Jokowi mengenai arahan pada kunjungan sebelumnya 9 Desember lalu. "Bangunan rusak seperti masjid At-Taqarrub di Trienggadeng dan Sekolah Tinggi Agama Al-Aziziyah telah dibersihkan oleh TNI," kata Willem. Kementerian Pekerjaan Umum sudah mulai melakukan pembangunan kembali masjid dan pesantren tersebut sesuai arahan Presiden.
Bagi korban meninggal, Kementerian Sosial telah menyerahkan santunan uang duka kepala ahli waris. Dari 103 korban meninggal dunia telah diserahkan santunan kepada 96 orang sedangkan sisanya 7 orang korban masih diidentifikasi.