REPUBLIKA.CO.ID, WELLINGTON -- Perdana Menteri Selandia Baru, Bill English mengumumkan kabinet barunya pada Ahad (18/12). Ia memperkenalkan sejumlah wajah baru di lingkaran terdalam kepemimpinannya.
Setelah pemimpin populer John Key mengundurkan diri secara mengejutkan, Partai National memilik English untuk menggantikan. Ini sekaligus jadi kesempatan untuk menyegarkan kepemimpinan setelah era Key.
Selandia Baru akan menggelar pemilu pada September 2017. English bisa jadi peluang untuk partai National kembali berkuasa. English dilantik pada 12 Desember lalu, sepekan setelah Key mengakhiri jabatannya selama delapan tahun.
English berdiri di atas kesuksesan Key memimpin negara. Ia hanya perlu mempertahankan kesuksesan tersebut. Ia membawa orang-orang baru yang juga berpengalaman.
Tiga menteri incumbent dibawa ke lingkaran terdalam English. Seperti Amy Adams, Simon Bridges dan Jonathan Coleman. Paula Bennett menempati posisi deputi perdana menteri.
Sebelumnya ia pernah jadi menteri urusan perempuan, pariwisata, kepolisian, perubahan iklim hingga layanan negara. Steven Joyce, seorang menteri senior kabinet Key akan jadi menteri keuangan dan infrastruktur.
Menteri transportasi Simon Bridges akan menjadi menteri perkembangan ekonomi dan menteri asosiasi keuangan. Murray McCully yang delapan tahun jadi menlu akan tetap di posisi tersebut hingga pensiun 1 Mei mendatang.
English tidak menjanjikan banyak hal. Ia hanya ingin tetap menjadikan Selandia Baru sebagai salah satu negara dengan ekonomi yang baik di dunia.