REPUBLIKA.CO.ID, SABANG – Badan Meteorologi Klimatologi dan Giofisika (BMKG) mengimbau masyarakat Aceh agar tidak resah dengan adanya gempa bumi susulan. Alasannya, gempa susulan bersifat menuju kesetimbangan, setelah gempa kuat berkekuatan 6,4 skala richter pada 7 Desember 2017. "Secara teori sudah jelas gempa susulan itu memperbaiki patahan akibat gempa perdana menuju kesetimbangan," ujar Kepala Stasiun BMKG Kota Sabang Siswanto, Senin (19/12).
Siswanto menerangkan, sesuai dengan teori kesetimbangan, bahwasanya segmen kerak bumi yang mengalami patahan akibat gempa tektonik dan dengan sendirinya gempa susulan menuju kesetimbangan tersebut. Untuk itu, kata dia, BMKG kembali mengingatkan masyarakat untuk tidak resah dan jika terjadinya gempa tektonik susulan tersebut tetap dalam posisi waspada.
“Kita mengimbau kepada masyarakat untuk tidak mudah termakan isu dari pihak yang tidak bertanggung jawab dan jika ada isu yang dapat meresahkan bisa langsung mengkonfirmasi ke BMKG terdekat," katanya lagi. Lebih lanjut Siswanto mengatakan, gempa tektonik susulan itu menuju kesetimbangan bumi kembali dengan melepaskan sisa energinya melalui gempa susulan dan kekuatannya relatif lebih kecil dari gempa utama.
Pada Senin (19/12) pagi sekitar pukul 02.24 WIB, Sabang dan sekitarnya diguncang gempa 5,2 SR pada kedalaman 10 kilometer. Getaran guncangannya dapat dirasakan kuat oleh masyarakat. Gempa tersebut lokasinya persisnya berada di 5.90 Lintang Utara - 93.52 Bujur Timur. Adapun pusat gempa berada 201 kilometer barat laut Kota Sabang (berdekatan dengan Pulau Andaman-India) dan tidak berpotensi terjadinya tsunami.