REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Agama meluncurkan Ensiklopedia Pemuka Agama, berbarengan dengan peluncuran Terjemahan Alquran Berbahasa Daerah. Ensiklopedia Pemuka Agama memikul banyak harapan, terutama sebagai penguat peradaban dengan mempererat hubungan umat beragama.
"Mempererat tata hubungan pemeluk agama yang berbeda di Indonesia, memerankan fungsi edukatif penguatan peradaban manusia," kata Lukman saat ditemui usai Peluncuran Terjemahan Alquran Berbahasa Daerah dan Ensiklopedia Pemuka Agama, Senin (19/12).
Menag menuturkan, buku Ensiklopedia Pemuka Agama memuat entri semua pemuka agama, yang bermanfaat memberi informasi dan sejarah hidup pemuka agama dari berbagai aspek. Setidaknya, Ensiklopedia Pemuka Agama diharapkan secara akademis dapat jadi rujukan biografi pemuka agama, sebagai aktor penting dan kontributif bagi bangsa Indonesia.
Secara sosiologis, lanjut Lukman, Ensiklopedia Pemuka Agama dapat dijadikan bentuk apresiasi atau penghormatan kepada pemuka agama, sebagai agen perubahan yang berkontribusi besar demi penguatan Indonesia di masa kini dan mendatang. Terakhir, secara kultural, Ensiklopedia Pemuka Agama dapat memerankan diri sebagai sarana perekat umat beragama.
Terkait pilihan penggunaan kata pemuka dibanding tokoh agama, ia menegaskan itu lebih berkonotasi kepada orang yang hidup di tengah masyarakat dan memberikan pelayanan. Menurut Lukman, dibanding tokoh, pemuka agama tidak sekadar melestarikan agama melainkan sekaligus mengimplementasikan dan mengaktualisasi agama di tengah masyarakat.
"Jadi, Ensiklopedia Pemuka Agama ini berisi orang-orang yang ada di tengah masyarakat, dan secara nyata memberikan kontribusi mengejawantahkan nilai agama di tengah kehidupan masyarakat," ujar Lukman.