Kamis 22 Dec 2016 07:44 WIB

Bandara Aleppo Segera Dibuka Kembali

Warga di kawasan timur Aleppo, Suriah, berkumpul dekat bus hijau untuk berangkat menuju lokasi evakuasi.
Foto: AP
Warga di kawasan timur Aleppo, Suriah, berkumpul dekat bus hijau untuk berangkat menuju lokasi evakuasi.

REPUBLIKA.CO.ID, ALEPPO -- Pejabat Suriah mengatakan bandar udara internasional kota Aleppo di utara akan segera beroperasi lagi setelah pasukan pemerintah menguasai kembali wilayah-wilayah yang diduduki pemberontak di Aleppo timur. Direktur perusahaan pengelola bandara, Bassem Mansour menyampaikan rencana itu kepada para wartawan di landasan pacu bandara, Rabu (21/12).

Bandara tersebut sudah tidak dipakai sejak awal 2013. Mansour mengatakan bandara akan kembali beroperasi setelah berbagai perbaikan selesai dilakukan. Ia menambahkan bahwa bandara akan kembali beroperasi seperti sebelum krisis Suriah muncul. Namun ia tidak menyebutkan perkiraan waktu kegiatan bandara akan dimulai.

"Jarak pandang bandara dari berbagai arah sudah aman bagi penerbangan," ujar Mansour.

Pengerjaan perbaikan sedang berlangsung, termasuk pencahayaan landasan pacu bandara, renovasi ruangan-ruangan untuk para penumpang serta perbaikan mesin-mesin pengamanan dan bea cukai di dalam bandara.

Mansour mengatakan serangan pemberontak terhadap bandara dari utara dan barat daya telah menyebabkan operasi bandara terhambat dan berbagai peralatan rusak.

Ia juga mengatakan bahwa, setelah operasi militer berlangsung di Aleppo, wilayah udara di sekitar bandara sudah aman.

Pasukan Suriah baru-baru ini melancarkan serangan luas di Aleppo dan menguasai 99 persen dari wilayah timur Aleppo, yang sebelumnya diduduki kelompok pemberontak.

Bandara Aleppo tersebut telah sekian lama dikepung oleh para pemberontak namun tidak pernah jatuh ke tangan mereka.

sumber : antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement