REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pertamina (Persero) menandatangani perjanjian kerja sama dengan perusahaan energi Arab Saudi, Saudi Arabian Oil Company (Saudi Aramco) untuk pengembangan proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) RU IV Cilacap. Penandatanganan kesepakatan tersebut berlangsung di kantor pusat Pertamina, Kamis (22/12).
Direktur Utama Pertamina, Dwi Soetjipto dengan President and Chief Executive Officer Saudi Aramco, Amin H. Nasser melakukan penandatangan kerja sama ini. Tujuan kerja sama, kata Dwi, untuk melakukan peningkatan kapasitas pengolahan minyak di RDMP RU IV Cilacap hingga mencapai 400 ribu barel per hari.
Sebelumnya kedua pihak menandatangani nota kesepahaman untuk mengkaji proyek ini. Pada November 2016, dilakukan head of agreement di Cilacap. "Kita melanjutkan pembicaraan untuk kerja sama yang lebih riil dengan JV Agreement yang kita tandatangan hari ini," kata Dwi, di kantor pusat Pertamina, Jakarta, Kamis (22/12).
Ia melanjutkan saat ini sedang melakukan Basic Engineering Design (BED) yang ditargetkan selesai pada Februari 2017. Sementara, untuk bankable feasibility studies sudah selesai dilakukan. "Tim desain sedang bekerja. Jadi, kalau sudah oke kita lanjutkan ke kegiatan lainnya," ujar Dwi.
Nilai Investasi RDMP RU IV Cilacap sebesar 5 miliar dolar AS atau sekitar Rp 65 triliun. Proyek ini ditargetkan selesai pada 2021.