Jumat 23 Dec 2016 21:54 WIB

Bus PO Haryanto Terbakar di Tol Palikanci

Rep: Lilis Handayani/ Red: Ilham
Bus PO Haryanto terbakar di km 193 tol Palikanci, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Jumat (23/12).
Foto: ist
Bus PO Haryanto terbakar di km 193 tol Palikanci, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Jumat (23/12).

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON  -- Sebuah bus PO Haryanto terbakar saat sedang melaju di KM 193 tol Palimanan Kanci (Palikanci), Kabupaten Cirebon, Jumat (23/12) sekitar  pukul 19.30 WIB. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.

Kapolres Cirebon, AKBP Risto Samodra menjelaskan, peristiwa itu bermula saat bus yang dikemudikan Slamet Subandi itu melaju dari arah Jakarta menuju Bojonegoro, Jateng. Saat sampai di KM 193 tol Palikanci, tiba-tiba muncul api dari atas AC.

"Mengetahui hal itu, supir segera menepikan bus ke bahu jalan tol dan memberi tahu penumpang untuk turun menyelamatkan diri,’’ kata Risto.

Sesaat setelah mendapat pemberitahuan tersebut, para penumpang yang berjumlah 35 orang bergegas keluar dari dalam bus untuk menyelamatkan diri. Karenanya, tidak ada satupun penumpang yang menjadi korban dalam peristiwa tersebut.

‘’Sekarang api (yang membakar bus) sudah berhasil dipadamkan dan dilaksanakan evakuasi terhadap bangkai bus itu,’’ kata Risto.

Untuk sementara, arus lalu lintas kendaraan yang mengarah ke timur dibuka satu jalur. Hal itu dilakukan hingga menunggu selesai evakuasi.

Kasubag Humas Polres Cirebon, AKP Asep Fiqih menambahkan, saat ini bangkai bus yang terbakar sudah berhasil dievakuasi. ''Saat ini tinggal pencairan arus kendaraan. Anggota Satlantas Polres Cirebon bersama PJR Polda Jabar sedang melaksanakan pencairan arus,'' kata Asep.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement