Ahad 25 Dec 2016 19:28 WIB

PLN Perbaiki Tiang Roboh Akibat Banjir Bandang Bima

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Hazliansyah
Kondisi jalan di Kampung Sumbawa, Tanjung, Rasanae, Kota Bima, Sabtu (24/12) mengalami kerusakan akibat banjir bandang yang melanda wilayah ini sejak Rabu lalu.
Foto: Republika/M. Nursyamsyi
Kondisi jalan di Kampung Sumbawa, Tanjung, Rasanae, Kota Bima, Sabtu (24/12) mengalami kerusakan akibat banjir bandang yang melanda wilayah ini sejak Rabu lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, BIMA -- Tiang Jaringan Tegangan Menengah (JTM) PLN di sisi sungai dan jembatan Kodo yang menghubungkan Kota Bima dengan Kabupaten Bima hanyut terbawa banjir bandang pada Rabu (21/12).

General Manager PLN Wilayah NTB, Karyawan Aji mengatakan, pihaknya saat ini fokus memulihkan listrik Bima, salah satunya dengan memperbaiki tiang yang rubuh.

"JTM ini menghubungkan aliran dari Bima menuju Sape, jadi sangat penting untuk keandalan listrik di Bima dan Sape. Kami usahakan JTM ini bisa selesai hari ini juga, mudah-mudahan tidak hujan," katanya di Bima, Ahad (25/12).

Jembatan Kodo rusak parah akibat banjir bandang. Akses warga di wilayah tersebut juga terputus. Warga harus melalui jalan alternatif sepanjang lima kilometer, itu pun hanya untuk kendaraan kecil.

Aji memaparkan, kondisi listrik di Sape pada siang hari dalam keadaan normal, sementara pada malam hari kemampuan daya mengalami defisit sebesar 3 MW.

"Jika JTM yang menghubungkan Bima-Sape bisa beroperasi maka listrik dari PLTD Bima dapat dialirkan hingga Sape, sehingga kebutuhan daya di Sape pada malam hari dapat terpenuhi," lanjutnya.

Ia menambahkan, secara keseluruhan sistem kelistrikan Bima hampir normal. Saat ini, pada siang hari total daya yang dialirkan oleh PLN mencapai 20 MW. Sementara pada keadaan normal, beban puncak sistem Bima sebesar 28 MW.

Selain perbaikan JTM, PLN juga masih berupaya menormalkan gardu-gardu listrik yang terendam banjir.

Dengan penambahan 80 personel teknisi dari Mataram, Sumbawa, Bali, dan Jawa Timur, PLN berharap pemulihan listrik di Bima dapat lebih cepat.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement