Senin 26 Dec 2016 08:00 WIB

Bangunan Rumah Sakit di Era Ustmaniyah

Rep: Nidia Zuraya/ Red: Agung Sasongko
Kompleks Kesehatan Bayezid II
Foto: trekearth.com
Kompleks Kesehatan Bayezid II

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Turki adalah salah satu negara Muslim dengan jumlah penduduk Muslim terbesar. Negara ini merupakan pusat pemerintahan kerajaan atau Dinasti Turki Usmani (Ottoman). Selama pemerintahan Dinasti Turki Usmani, negara ini berkembang pesat dalam berbagai bidang, termasuk arsitektur.

Sejumlah bangunan bersejarah terdapat di negeri ini. Mulai dari bangunan Aya Sophia, Istana Topkapi, hingga Masjid Biru. Satu hal yang sering kali luput dari perhatian adalah rumah sakit. Sebagai pusat kesehatan, Pemerintah Turki Usmani menaruh perhatian besar dalam bidang ini. Sejumlah rumah sakit dibangun untuk membantu rakyat dalam menjaga kesehatan. Salah satu rumah sakit yang berdiri megah dan kokoh adalah Rumah Sakit Bayezid II di kawasan Edirne.

Edirne atau sering disebut Adrianopel (Adrianople) adalah sebuah kota di seberang utara Selat Bosporus yang secara geografis menjadi bagian dari benua Eropa. Kota ini berhasil dikuasai oleh orang-orang Turki di bawah pemerintahan Murad I (1360-1389 M), penguasa Kerajaan Turki Usmani (Ottoman).

Pada 1362, Murad I berhasil memperluas wilayah kekuasaannya hingga ke kawasan Eropa, dengan merebut, antara lain, Kota Edirne dari tangan Kekaisaran Byzantium (Romawi Timur). Sejak saat itu, kekuasaan Ottoman menjadikan Kota Edirne sebagai pusat pemerintahannya. Sebab, kawasan ini terletak di tempat yang sangat strategis dalam jalur utama yang menghubungkan Eropa-Turki.

Hampir 100 tahun (satu abad) Edirne menjadi pusat pemerintahan Kesultanan Turki Usmani. Selanjutnya, kota ini tidak lagi berfungsi sebagai ibu kota. Meskipun demikian, dalam sejarah kekuasaan Ottoman, sebagaimana ditulis oleh Andrew Petersen dalam bukunya, A Dictionary of Islamic Architecture, Edirne tetap menjadi kota penting bagi kekhalifahan Islam tersebut di mana para sultan Ottoman bermukim.

Sebelum dijadikan ibu kota pemerintahan Ottoman, Edirne sudah ramai sebagai pusat perdagangan dan juga budaya Muslim. Hal ini ditandai dengan banyaknya bangunan yang didirikan oleh penguasa Muslim di kota ini. Salah satunya adalah Rumah Sakit (RS) Bayezid II. Rumah sakit ini berada di dalam Kompleks (Kulliye) Bayezid II.

RS Bayezid II dibangun atas perintah Sultan Bayezid II. Proses pembangunan Kulliye Bayezid II berikut bangunan rumah sakitnya memakan waktu empat tahun, dari 1484 M hingga 1488 M. Hingga abad ke-19 M, para dokter dididik di rumah sakit yang juga merupakan sekolah kedokteran itu.

Yulianto Sumalyo dalam bukunya yang bertajuk, Arsitektur Masjid dan Monumen Sejarah Muslim, mengungkapkan, setibanya di Edirne dalam perjalanan ke Balkan bersama pasukannya pada akhir musim semi 1484, Sultan Bayezid II memerintahkan membangun banyak proyek, yaitu masjid baru dan pusat kesehatan (medical centre), termasuk di dalamnya rumah sakit, sanatorium, rumah sakit jiwa, dan sekolah kedokteran di tepian Sungai Tunca.

Seperti halnya di sejumlah kota lain yang berada dalam wilayah kekuasaan Ottoman, bangunan-bangunan tersebut didirikan dalam sebuah kulliye (kompleks). Untuk perencanaan pembangunannya, Sultan Bayezid II menunjuk arsitek kerajaan pada waktu itu, Mimar Hayrettin, untuk mendesain keseluruhan bangunan dalam Kulliye Bayezid II ini.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement