Senin 26 Dec 2016 14:46 WIB

Banjir Bima, Dinkes NTB Membutuhkan Kaporit

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Ilham
Seorang bocah tertidur lelap di posko pengungsian korban banjir bandang di masjid Baitul Hamid di Kelurahan Penaraga, Kota Bima, NTB, Senin (26/12).
Foto: Antara/Ahmad Subaidi
Seorang bocah tertidur lelap di posko pengungsian korban banjir bandang di masjid Baitul Hamid di Kelurahan Penaraga, Kota Bima, NTB, Senin (26/12).

REPUBLIKA.CO.ID, BIMA -- Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTB Nurhandini Eka Dewi mengatakan, untuk penanganan korban banjir Bima saat ini sangat membutuhkan kaporit untuk desinfeksi air keruh pasca banjir. "Yang masih kita kurang kaporit, karena banyak sekali yang harus kita desinfeksi," katanya di Masjid Baitul Hamid, Kota Bima, Senin (26/12).

Ia menuturkan, pada saat ini memang belum banyak warga yang terkena diare. Namun, mengingat keterbatasan air bersih, dia mengkhawatirkan jumlah korban yang terkena diare akan semakin bertambah.

"Kita khawatirkan tiga hari ke depan, yang betul-betul kita butuhkan, kaporit untuk disinfeksi untuk buat air bersih kembali," lanjutnya.

Hingga Ahad (25/12), ia jelaskan ada 4.600 pasien yang dilayani Dinkes NTB. Sebanyak 15 orang menjalani rawat inap, namun hari ini jumlahnya menyusut hingga tinggal 12 pasien. Kebanyakan pasien yang dirawat lantaran terkena luka tusuk akibat terjangan banjir bandang. 

Untuk ketersediaan obat-obatan, dia paparkan masih relatif aman dengan adanya stok obat-obatan dari Provinsi NTB dan Kabupaten Dompu yang dikirim ke Kota Bima, serta bantuan obat-obatan yang dibawa para relawan. "2,4 ton obat tanggap darurat juga sudah dikirim dari Jakarta dan masih dalam perjalanan," paparnya.

Apabila kurang, obat-obatan akan langsung diambil dari Kota Mataram dan juga Kabupaten Sumbawa. Tim kesehatan bencana banjir Bima tercatat sebanyak 22 regu, di mana satu regu diisi lima hingga enam personil mulai dari dokter hingga perawat. Jumlah ini kemungkinan besar akan terus bertambah mengingat masih banyak tenaga kesehatan yang sedang menuju Bima.

"Hari ini akan ada petugas kesehatan dari Kimia Farma, FK Unpad, dan FK Unram. Sekarang fokus pembersihan, besok kita keliling disinfeksi ke sumur-sumur," katanya menambahkan.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement