Kamis 29 Dec 2016 11:42 WIB

PLN: Listrik Kota Bima Sudah Kembali Normal

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Winda Destiana Putri
PLN
Foto: dokrep
PLN

REPUBLIKA.CO.ID, BIMA -- PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN menyatakan, aliran listrik di Kota Bima pascabanjir yang terjadi pada Rabu (21/12) dan Jumat (23/12) telah normal. Warga Bima juga mulai beraktivitas seperti biasa.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, saat ini masyarakat sudah dapat beraktivitas seperti biasa. Sebagian besar gardu yang mati telah berhasil dinyalakan oleh PLN.

Data PLN menunjukkan hanya tersisa satu gardu yang belum berhasil di nyalakan. Hal ini disebabkan adanya tiang jaringan listrik yang rubuh. "Satu tiang di Dusun Kabanta, Kelurahan Rasanae, rubuh. Kami kesulitan mengakses lokasi untuk memperbaiki karena terdapat longsor," ujar General Manager PLN Wilayah NTB, Karyawan Aji, dalam rilis yang diterima Republika di Mataram, Kamis (29/12).

Dia memaparkan, akibat belum beroperasinya satu gardu tersebut, sekitar 100 pelanggan di Dusun Kabanta belum bisa menikmati aliran listrik. Aji menambahkan, untuk kondisi ketersediaan daya pun kini sistem Bima tidak lagi defisit. Total kemampuan daya Bima saat ini mencapai 44 MW. Sementara beban puncak Bima sebesar 41 MW.

Sementara untuk Jaringan Tegangan Menengah (JTM) dan Jaringan Tegangan Rendah (JTR) penghubung Bima - Sape sudah beroperasi normal. Hal ini membuat sistem kelistrikan Sape tidak lagi defisit dan terisolasi.

Sebelumnya proses perbaikan tiang rubuh ini juga terkendala oleh sulitnya akses ke lokasi karena putusnya Jembatan Kodo, Rasanae Timur. Petugas PLN, ia katakan, perlu memutar jalan sejauh 5 km untuk menuju ke lokasi. "Melibatkan 80 personil teknisi tambahan dari Bali, Sumbawa, Mataram, dan Jawa Timur, kami bersyukur listrik Bima telah normal kembali," ungkapnya.

Meskipun Sistem Kelistrikan Bima sudah normal, ia tidak menampik jika pemadaman di beberapa rumah warga masih terjadi. Hal ini disebabkan oleh terputusnya kabel Sambungan Rumah (SR) atau rusaknya kWh meter akibat terendam banjir.

Kabel SR adalah jaringan listrik yang menghubungkan antara jaringan tegangan rendah dengan rumah pelanggan. Untuk memperbaiki SR dan kWh meter yang rusak PLN akan melakukan pengecekan ke seluruh rumah pelanggan, khususnya yang masih padam. PLN memperkirakan terdapat 100 kWh meter yang mengalami kerusakan. "Kami akan terjunkan petugas, karena ini wilayah yang terkena banjir cukup luas, kami menargetkan dalam satu minggu ini perbaikan SR dan kWh meter bisa selesai," ucapnya.

Aji menyampaikan, proses pergantian kWh meter dan penyambungan SR akan dilakukan secara bertahap dengan mempertimbangkan keamanan instalasi rumah. Untuk mempercepat proses perbaikan, PLN juga mengajak pelanggan yang masih mengalami pemadaman untuk segera melapor ke Kantor PLN Area Bima yang terletak di Jalan Sultan Salahudin.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement