REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Sosial, Khofifah Indar Parawansa, turut mengunjungi Pesantren Sains di Dzikir Nasional Republika 2016. Ia menekankan, menghafal Alquran tidak cuma memberi dampak keimanan, melainkan modal penting menjadi orang besar.
"Terbiasa hafal Al Qur'an, menjadi modal luar biasa menjadi dokter atau ilmuwan yang luar biasa," kata Khofifah kepada anak-anak yang mengikuti Pesantren Sains, Sabtu (31/12).
Khofifah yang didampingi Pemimpin Redaksi Republika, Irfan Junaedi, turut menceritakan kisah-kisah ilmuwan besar dunia seperti Al Khowarizmi dan Ibnu Sina. Ia menegaskan, sosok penting ilmu kebintangan dan medis itu, merupakan orang-orang yang senang menghafal Alquran.
Setelah menceritakan dua kisah hebat itu, Khofifah langsung menanyakan kepada anak-anak yang ada di Pesantren Sains siapa yang ingin menjadi Al Khowarizmi dan Ibnu Sina. Ternyata, tidak ada satu pun anak yang tidak mengangkat tangan, menandakan keinginan yang tinggi menjadi ilmuwan.
Untuk itu, Khofifah pun mengajak semua peserta Pesantren Sains senantiasa berdoa agar dapat diberikan kemampuan menghafal Alquran. Menurut Khofifah, diri yang terbiasa menghafal Alquran akan memiliki kemampuan otomatis, untuk memasukkan ilmu-ilmu yang diterima ke dalam otak.
"Jadi memang orang-orang yang menghafal Alquran itu, walau tahun pertama kesulitan biasanya lancar di tahun-tahun berikutnya," ujar Khofifah.
Sebelum mengakhiri pesannya, ia sempat menghampiri anak-anak Pesantren Sains yang ingin berjabat tangan dengannya, dan langsung dikerubungi anak-anak para peserta. Setelah itu, Khofifah langsung ke atas untuk memberikan tausiyah kepada jamaah ibu-ibu yang ada di Masjid At Tin.