REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Semangat Dompet Dhuafa mengembangkan wakaf rumah sakit tidak terlepas dari model rumah sakit wakaf yang telah dibangun sebelumnya yakni Rumah Sehat Terpadu (RST) Dompet Dhuafa, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor. Rumah sakit yang memberi layanan gratis kepada dhuafa ini menunjukkan RS hasil dana zakat, infak, sedekah, dan wakaf bisa melayani dhuafa secara manusiawi.
Direktur Umum dan Keuangan RST Dompet Dhuafa Siti Rusmiati menjelaskan, RST Dompet Dhuafa berdiri diawali pendirian Layanan Kesehatan Cuma-Cuma (LKC) Dompet Dhuafa di Ciputat pada 2001. Karena makin banyak pasien yang perlu rujukan ke rumah sakit dan tentu butuh biaya besar, maka Dompet Dhuafa berinisiatif membuat rumah sakit sendiri.
"Masyarakat dhuafa itu banyak takut kalau mau ke rumah sakit, terutama biaya dan layanan. Kami ingin RST ada untuk melayani mereka secara manusiawi," ungkap Rumiati di Zona Madina Dompet Dhuafa beberapa waktu lalu.
Saat ini RST Dompet Dhuafa memiliki kapasitas rawat inap 87 tempat tidur dan tiap hari melayani sekitar 250 orang. Penerima manfaat RS Rumah Sehat Dompet Dhuafa mencapai 268.136 orang untuk periode 2012-2016.
Komitmen RST Dhompet Dhuafa juga tetap sama, dhuafa adalah prioritas untuk dilayani dari dana zakat, infak, sedekah, dan wakaf. Misalnya jika di ICU ada lima tempat, tersisa satu. Maka yang diutamakan untuk satu tempat itu adalah member. Kalau pun member harus dirujuk ke rumah sakit lain, semua ditanggung RST Dompet dhuafa.
Member yang datang adalah very very important poor person. Pelayanan yang prima pada para dhuafa juga jadi standar kepada pasien lain.