REPUBLIKA.CO.ID, BENGKULU -- Pesta kembang api malam tahun baru setidaknya di dua daerah yaitu Bengkulu Tengah di Provinsi Bengkulu dan Palangka Raya Ibu kota Provinsi Kalimantan Tengah memakan korban. Warga mengalami luka berat akibat ledakan.
Seorang warga Kabupaten Bengkulu Tengah Provinsi Bengkulu bernama Susanto menderita luka berat akibat ledakan mercon saat memeriahkan malam pergantian tahun baru 1 Januari 2017. Korban serupa terjadi pada seoang pria setengah baya yang bermain kembang api di Bundaran Besar Kota Palangka Raya.
Tetangga korban di Bengkulu Tengah, Gia, Senin mengatakan korban Susanto dilarikan ke rumah sakit di Kota Bengkulu untuk mendapatkan penanganan medis. "Saya sudah menjenguknya ke rumah sakit, dan tangannya harus dioperasi, kabarnya jarinya harus diamputasi," kata Ny Gia.
Tn Susanto menderita luka berat berawal saat perayaan dia bersama keluarga mengisi waktu dengan bermain mercon lontar ke udara. "Nah mas Susanto ini memegang tabung merconnya, satu tabung itu isinya lima mercon, empat sudah terbang ke udara dan jadi bunga api, ternyata satu meledak di tangannya," kata dia lagi.
Ny Gia mengatakan, kejadian tersebut juga menjadi pelajaran berharga bagi keluarganya bahwa perayaan tahun baru lebih baik diisi dengan kegiatan yang bermanfaat, seperti merenungkan apa kekurangan tahun sebelumnya dan merencanakan kehidupan pada tahun baru.
"Ternyata perawatan rumah sakit tidak bisa ditanggung BPJS karena itu kesalahan disengaja, jadi hanya karena mercon Rp30 ribu, menghabiskan uang jutaan untuk mengobatinya, ini menjadi pelajaran berarti bagi kami," ucapnya.
Mercon, petasan dan sejenisnya dilarang pihak kepolisian baik untuk diperjualbelikan maupun digunakan oleh masyarakat, oleh karena itu jika terjadi kecelakaan akibat memainkan mercon, maka hal tersebut termasuk kelalaian individu.
Baca juga, Sampah di Malam Tahun Baru di Jatisampurna Bekasi Naik 21 Ton.