REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jenazah para korban yang tewas dalam insiden kebakaran Kapal Zahro Express, Ahad (1/1) kemarin, masih diteliti oleh petugas forensik di RS Polri Kramatdjati, Jakarta Timur. Sampai hari ini, baru tiga korban meninggal yang sudah dipulangkan kepada keluarga masing-masing.
Kapolda Metro Jaya Irjen Pol M Iriawan mengatakan, dari hasil pemeriksaan terhadap 23 korban yang tewas, tiga di antaranya meninggal karena tenggelam. Sementara, yang 20 orang lagi tewas karena terbakar. "Untuk tiga korban yang tewas karena tenggelam, jenazahnya sudah ditemukan dan dikembalikan kepada keluarganya," ujarnya kepada wartawan di Jakarta, Senin (2/1).
Terhadap 20 korban yang terbakar, kata Iriawan, tim penyelidik RS Polri masih terus berusaha melakukan identifikasi berdasarkan minimal dua tanda sekunder serta satu tanda primer. Beberapa contoh tanda sekunder itu antara lain tinggi badan, jenis kelamin, bekas operasi, tato, dan properti semisal gelang, cincin, jam tangan, atau benda-benda lain yang menempel di tubuh korban. Sementara, tanda primer bisa berupa susunan gigi, sidik jari, dan DNA.
Dari 20 korban terbakar, kata Iriawan, polisi sejauh ini baru berhasil mengidentifikasi tiga jenazah saja. Korban pertama adalah Dewi (35 tahun) yang teridentifikasi lewat tanda sekunder berupa gelang kaki, tinggi badan, dan jenis kelamin. Korban kedua adalah Nia Kurniati (33) yang teridentifikasi lewat tanda sekunder berupa tinggi badan dan kondisinya yang tengah hamil tiga bulan.
"Dari keterangan keluarga korban, memang ada anggota mereka yang sedang hamil tiga bulan dan itu kami temukan. Namanya Nia Kurniati," ungkap Iriawan.
Korban berikutnya adalah Tjung Tho Kie yang dikenali lewat tanda primer berupa gigi palsu yang terpasang di rahang atas dan kanan bawah. Sementara tanda sekundernya berupa jenis kelamin perempuan serta cincin dan gelang yang melekat di tubuhnya.
"Jadi, ketiga jenazah korban yang berhasil kami identifikasi sejauh ini berjenis kelamin perempuan semua. Hari ini mereka kami kembalikan kepada keluarga masing-masing," tutur Iriawan lagi. Dengan begitu, hingga berita ini ditulis, masih terdapat 17 korban tewas terbakar yang belum teridentifikasi di RS Polri Kramatdjati.
Kapal Zahro Express dilaporkan terbakar di perairan Teluk Jakarta, Ahad (1/1) pukul 09.00 WIB. Kecelakaan terjadi tatkala kapal itu sedang dalam perjalanan mengangkut ratusan wisatawan dari Pelabuhan Kaliadem Jakarta Utara menuju Pulau Tidung, Kabupaten Kepulauan Seribu.
Menurut informasi sementara yang diterima dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), jumlah korban meninggal akibat insiden tersebut mencapai 23 orang. Sementara, jumlah korban luka sebanyak 17 orang dan 17 lainnya dinyatakan hilang.