REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Polisi Israel menginterogasi Perdana Menteri Benjamin Netanyahu terkait tuduhan korupsi, Senin (2/1). Ia menyangkal tuduhan melakukan kesalahan apa pun.
Pada media dan rival-rival politiknya, ia mengatakan jangan berpesta dulu. "Tidak akan ada yang terjadi, karena tidak ada apa-apa," kata Netanyahu.
Surat kabar Jerusalem Post melaporkan Netanyahu dituduh menerima hadiah yang signifikan dari pengusaha. Penyidik menginterogasi PM di kediamannya di Yerusalem selama tiga jam. Sebelumnya di hari yang sama, Netanyahu menenangkan anggota-anggota parlemen partainya, Likud. "Kita dengar semua laporan media, kita lihat semangat dan atmosfer bahagia di studio tv dan pihak oposisi," kata Netanyahu.
Ia yakin isu ini tidak akan menjatuhkannya. Likud akan tetap melanjutkan memimpin negeri Israel. Penyelidikan kali ini adalah buah desakan pihak oposisi untuk mencari kesalahan Netanyahu.
Sebelumnya, ia dan istrinya juga punya serangkaian skandal korupsi. Contohnya bulan lalu saat pembelian kapal selam baru dari Jerman yang menyeret pengacara Netanyahu. Awal tahun ini soal pengakuan penipu Prancis berdonasi pada pemilu Israel 2009 untuk Netanyahu.
Ia juga dituduh membuang-buang dana publik untuk keperluan pribadi. Pada 2000, polisi Israel merekomendasikan Netanyahu dan istrinya didakwa mendapat hadiah atau gratifikasi. Semua tuduhan-tuduhan itu tidak pernah lolos.