REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) menargetkan angka Rp 6 triliun untuk pencapaian nasional yang dihimpun oleh Baznas Pusat, Baznas provinsi, Baznas kabupaten kota dan Lembaga Amil Zakat (LAZ). Untuk mewujudkan hal tersebut, Baznas akan lebih menggiatkan program penggalangan dana zakat dan program pedistrubisan serta pendayagunaan. Seperti melalui komunikasi dan peningkatan layanan.
“Sehingga, kami mencoba membuat program-program yang nyata di masyarakat. Program ini nantinya dapat mentransformasi masyarakat miskin menjadi sejahtera dan berdaya,” ujar Direktur Amil Zakat Nasional BAZNAS, Arifin Purwakananta, saat dihubungi Republika (3/1).
Arifin mengatakan, untuk program penggalangan dana zakat, Baznas akan melakukan kampanye zakat. Bentuk kampanye tersebut melalui komunikasi kepada kedua kelompok masyarakat. Pertama, kelompok masyarakat umum atau masayarakat rumah tangga. Selanjutnya yaitu masyarakat yang tergabung dalam perusahaan seperti perusahaan BUMN, BUMD dan perusahaan besar lainnya.
Komunikasi kepada kedua kelompok masyarakat ini akan dilakukan melalui media, media sosial, kegiatan kajian, serta kegiatan informasi lainnya. “Jadi, fokus utama, memang kami ingin meningkatkan komunikasi penyadaraan zakat kepada masyarakat,” katanya.
Dia menambahkan, selain melakukan komunikasi, Baznas juga akan melakukan peningkatan pelayanan kepada muzakki (orang yang mengeluarkan zakat) maupun mustahiq (menerima zakat). Karena, pelayanan yang baik dalah kunci bagi masayarakat agar dapat menerima dan mempercayai Baznas.
"Nantinya para Muzakki akan semakin mudah berzakat. Baznas juga akan menjadi badan zakat yang tranparansi dan memiliki akuntabilitas. Dengan demikian kepercayaan publik akan semakin tinggi," ujarnya.