Rabu 04 Jan 2017 09:37 WIB

Pembersihan Banjir Bandang Bima Capai 65 Persen

Sebuah mobil hanyut hingga tersangkut di kompleks pemakaman pascabanjir yang melanda sejumlah wilayah di Bima, Nusa Tenggara Barat, Kamis (22/12).
Foto: Antara/Ahmad Subaidi
Sebuah mobil hanyut hingga tersangkut di kompleks pemakaman pascabanjir yang melanda sejumlah wilayah di Bima, Nusa Tenggara Barat, Kamis (22/12).

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nusa Tenggara Barat (NTB) H Moh Rum mengungkapkan, proses pembersihan lingkungan dan jalan-jalan akibat banjir bandang di Kota Bima sudah mencapai 65 persen.

"Dalam rangka percepatan kegiatan pembersihan, hari ini ada bantuan dari CSR PLN 30 unit dump truk dengan tenaga bantu masing-masing tiga orang," kata Moh Rum di Mataram, Rabu (4/1).

Selain pembersihan lingkungan dan jalan-jalan protokol, progres tanggap darurat hingga memasuki 3 Januari 2017 bencana banjir bandang di Kota Bima, juga dilakukan pembersihan di sarana pendidikan. Bahkan, untuk ruangan sekolah hampir selesai dibersihkan, meskipun di beberapa kondisi sekolah seperti halaman masih basah, sehingga dari hasil pantauan TRC BPBD NTB masih terdapat beberapa sekolah yang belum masuk muridnya.

Sementara untuk pengungsi, kata dia, saat ini masih ada tersebar di empat titik wilayah dengan jumlah keseluruhan mencapai 979 jiwa. "Pelayanan pengungsi tetap dilakukan dengan baik, termasuk dengan pemberian nasi bungkus dan lainnya," ujarnya.

Sedangkan untuk kebutuhan logistik, hingga saat ini masih terus berdatangan dan kondisi stok di posko induk sampai hari ini masih aman, baik untuk membantu masyarakat yang terdampak maupun pengungsi. Bahkan, dari 13 dapur umum yang di sediakan, hanya lima tempat yang menyuplai nasi bungkus, sehingga hari ini ada dapur umum yang akan dievaluasi apakah akan tetap beroperasi atau ditutup.

"Alhamdulillah, ini menandakan masyarakat sudah dapat mengatasi sendiri," ujarnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement