REPUBLIKA.CO.ID, BIMA -- Sejumlah perusahaan yang tergabung dalam Badan Usaha Milik Negara (BUMN) kembali menyalurkan bantuan bagi korban banjir Bima. PLN sebagai koordinator bantuan BUMN "Hadir untuk Negeri" yang diwakili Direktur Bisnis PLN Regional Sulawesi dan Nusa Tenggara, Machnizon Masri menyerahkan bantuan senilai Rp 1,2 miliar kepada Wali Kota Bima M Qurais H. Abidin.
"Ini bentuk sinergi BUMN. Kami bersyukur banyak BUMN yang terlibat. Semoga bantuan yang terkumpul ini dapat bermanfaat bagi warga Bima yang terkena Banjir," ujar Machnizon di Kantor Wali Kota Bima, Rabu (4/1).
Sebelumnya, PLN telah tiba sejak awal bencana terjadi untuk memulihkan fungsi kelistrikan di Bima, disamping memulihkan kelistrikan di lokasi bencana, PLN melalui program PLN Peduli telah mendirikan posko bantuan yang terletak Jalan Sultan Salahudin atau tepatnya di PLTD Ni'U. PLN Peduli juga memberikan bantuan untuk korban banjir Bima senilai Rp 300 juta yang disebarkan ke beberapa titik lokasi banjir, pada Sabtu (24/12) lalu.
Kementerian BUMN pun menunjuk PLN sebagai koordinator bantuan dari seluruh BUMN melalui Surat Tanggap Bencana Banjir Bima yang dikeluarkan pada 23 Desember 2016.
Beberapa BUMN yang terlibat untuk memberikan bantuannya kepada korban banjir Bima diantaranya adalah Adhi Karya, Jasindo, Pertamina, Mandiri, Jamkrindo, BTN, BRI, BNI, Bukit Asam, Pelindo, Perumnas, ASDP, BKI, PMN, dan Askrindo. Adapun beberapa bantuan tersebut adalah berbentuk sandang, pangan, dan obat-obatan.
"Semoga sinergi BUMN Hadir Untuk Negeri ini dapat menguatkan para petugas maupun seluruh korban banjir Bima untuk melewati bencana yang melanda," lanjut Machnizon.
PLN, lanjutnya, telah menerjunkan 80 personil tambahan dari Sumbawa, Mataram, Bali, dan Surabaya untuk memulihkan kelistrikan Bima. Ia menyebutkan, sehari pasca banjir susulan pada Sabtu (24/11) lalu, PLN telah berhasil memasok daya sebesar 39 MW dari daya pasok normal sebesar 42 MW dan 181 dari 201 gardu telah mengalirkan listrik ke pelanggan.
"Tiga hari pascabanjir, PLN berhasil menormalkan sistem kelistrikan Bima," paparnya.
Meski sistem kelistrikan sudah normal, saat ini PLN masih memperbaiki kWh meter yang rusak dan kabel Sambungan Rumah (SR) yang terputus akibat banjir. Kabel SR adalah jaringan listrik yang menghubungkan antara Jaringan Tegangan Rendah (JTR) dengan rumah pelanggan. Dia melanjutkan, untuk memperbaiki SR dan kWh meter yang rusak, PLN melakukan pengecekan ke seluruh rumah pelanggan, khususnya yang masih padam.
Machnizon menambahkan, sampai Rabu (4/1) ini, PLN telah memperbaiki 544 kWh meter, dari total 600 laporan pelanggan. PLN memastikan ketersediaan kWh meter untuk menggantikan kWh meter yang rusak di seluruh kelurahan di Bima aman. Ketersediaan stok kWh meter pascabayar berjumlah 860 unit dan prabayar mencapai 700 unit.
"Pemulihan kelistrikan dengan menyambung jaringan untuk rumah tangga dan perbaikan kWh meter akan terus di upayakan semaksimal mungkin," ungkapnya.
Adapun proses penggantian kWh meter dan penyambungan SR, lanjutnya, dilakukan secara bertahap oleh PLN dengan mempertimbangkan keamanan instalasi rumah
Wali Kota Bima M Qurais H. Abidin menyampaikan rasa terima kasihnya kepada BUMN yang telah membantu pemulihan bencana banjir Bima."Atas nama warga Kota Bima saya ucapkan terima kasih. Bantuan ini sangat berguna untuk warga, karena dampak banjir cukup besar," ucapnya.
Dia juga mengapresiasi kerja keras PLN dalam memulihkan kelistrikan pasca banjir."PLN sekarang sudah profesional. Pemulihan listrik pasca banjir luar biasa cepat, hitungan jam kemajuannya luar biasa. Saya tidak tahu, mungkin Pak Jeffri (Manajer PLN Area Bima) dan tim tidak tidur," katanya.
Qurais juga mengatakan, cepatnya pemulihan listrik membuat fasilitas publik dan aktivitas warga bisa kembali normal."Situasi seperti ini listrik menjadi kebutuhan utama. Kalau bencana, listrik padam, mental masyarakat semakin jatuh. Syukur, berkat kerja keras PLN, listrik cepat menyala." ungkap dia.