Ahad 08 Jan 2017 03:55 WIB

Ini Kata Djarot Soal Pengeroyokan Kader PDIP

Calon wakil gubernur DKI Jakarta nomor urut dua Djarot Syaiful Hidayat.
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Calon wakil gubernur DKI Jakarta nomor urut dua Djarot Syaiful Hidayat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon wakil gubernur DKI Jakarta nomor urut dua, Djarot Saiful Hidayat, menyatakan bahwa peristiwa pengeroyokan kader PDIP Ranting Jelambar, Jakarta, terkait dengan proses Pilkada DKI 2017. 

"Saya pastikan itu perkara pilkada, karena saya sudah bertemu dengan korban. Oleh sebab itu, pelanggaran jelas termasuk pidana umum," kata Djarot, Sabtu (7/1) malam, usai menghadiri kaderisasi Taruna Merah Putih di Buperta Cibubur, Jakarta Timur.

Ia juga mengatakan, akan menyampaikan hal tersebut kepada tim kampanye agar melaporkan kepada Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dalam bentuk pidana pilkada. Djarot telah bertemu dengan korban yang dikeroyok akibat mendatangkan Djarot Saiful Hidayat untuk blusukan ke Jelambar Selatan, Grogol Petamburan, Jakarta Barat, dan berkampanye.

Korban pengeroyokan, Widodo, memang diakui Djarot turut mendampinginya ketika blusukan di Jelambar. Widodo mengaku mengenal semua pengeroyoknya. Mereka adalah tetangganya sendiri yang mendukung calon pasangan lain. Informasi yang disampaikan saat korban sedang duduk di warung, dia dihampiri 10 orang tetangganya dan langsung dikeroyok. Setelah pengeroyokan tersebut, Widodo langsung dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto telah mengecam aksi pemukulan dan pengeroyokan tersebut. "Pengeroyokan itu merusak demokrasi, tak manusiawi dan bertentangan dengan ajaran mana pun," kata Hasto.

Menurut Hasto, belakangan ini kekerasan baik verbal maupun fisik sering terjadi. Mereka dianggap oleh Hasto tidak memiliki kepribadian Indonesia yang dikenal santun dan toleran. "Ini gejala yang membuat kita cemas dan harus benar-benar kita waspadai," kata dia. 

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement