Ahad 08 Jan 2017 18:07 WIB

Kisah Widji Thukul Diangkat ke Layar Lebar

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Andi Nur Aminah
Mural Wiji Thukul dan kini filmnya pun bisa ditonton lewat Istirahatlah Kata-Kata
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Mural Wiji Thukul dan kini filmnya pun bisa ditonton lewat Istirahatlah Kata-Kata

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Cerita perjalanan Widji Widodo alias Widji Thukul diangkat ke layar lebar. Adalah film Istirahatlah Kata-Kata yang mengisahkan perjalanan sang sastrawan dan aktivis hak asasi manusia saat ditetapkan menjadi buronan pemerintah.

Sejak itu, Widji terus berpindah-pindah dari satu kota ke kota lain. Salah satu perjalanan Widji yang diambil saat ia berada di Pontianak. Di sana Widji terpaksa berkenalan sekaligus beradaptasi dengan lingkungan yang baru.

Sutradara film, Yosep Anggi Noen mengatakan, Istirahatlah Kata-Kata tidak menceritakan kisah perjuangan Widji Thukul melawan pemerintah. Dia mengungkapkan, film ini lebih mengedepankan sisi perasaan Widji sebagai manusia, terlebih saat harus meninggalkan rumah untuk bersembunyi.

"Dalam periode ini menjadi sangat krusial dimana dia harus jauh dari keluarga. Di Pontianak dia bertemu orang-orang baru untuk mengatasi kesendirian dan ketakutannya," kata Anggi dalam konferensi pers di Jakarta, Ahad (8/1).

Film Istirahatlah Kata-Kata seakan mengajak penonton untuk menerka-nerka bagaimana rasanya menjadi seorang Wiji Thukul yang harus bersembunyi, meninggalkan rumah serta istri dan anak-anaknya, karena dikejar-kejar oleh pemerintah.  Sementara anak Widji, Wahyu Susilo mengatakan, film ini sekaligus mengingatkan kepada negara bahwa masih ada masalah orang hilang dan kasus yang belum terselesaikan. Dia mengatakan, negara masih memiliki hutang sejarah kepada masyarakat.

"Nah ini yang kemudian membuat keluarga mendukung pemembuatan film sehingga masyarakat bertanya kembali kepada negara, sehingga publik tidak lupa terhadap sejarah," kata Wahyu.

Rencananya film ini bakal diputar serentak di kayar lebar pada 19 Januari di delapan kota.  Seperti Jakarta, Jogja, Solo dan Pontianak. Bahkan, manajemen juga berniat mengundang Presiden Joko Widodo untuk nonton bersama.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement