Ahad 08 Jan 2017 19:30 WIB

Prabowo Sebut Tuduhan Makar pada Rachmawati tak Masuk Akal

Rep: Ali Mansur/ Red: Andi Nur Aminah
 Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto menyalami kader saat mengikuti Rapat Kader dengan tema Gerindra DKI Jakarta siap memenangkan Pilkada DKI Jakarta 2017 dan Pilpres 2019 di JIEXPO Kemayoran, Jakarta, Ahad (8/1).
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto menyalami kader saat mengikuti Rapat Kader dengan tema Gerindra DKI Jakarta siap memenangkan Pilkada DKI Jakarta 2017 dan Pilpres 2019 di JIEXPO Kemayoran, Jakarta, Ahad (8/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto memimpin rapat akbar konsolidasi kadernya untuk pemenangan pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno dalam pemilihan Gubernur DKI Jakarta. Dalam rapat yang diselenggarakan di Hall D2 JIExpo Kemayoran, Prabowo juga menyinggung soal tuduhan makar kepada Rachmawati Soekarno Putri yang turut hadir.

Prabowo mengatakan tuduhan tersebut sangat tidak masuk akal. Apalagi Rachmawati adalah anak dari proklamator, Soerkarno. “Tuduhan makar kepada Rachmawati tak masuk akal. Saya kira anak proklamator kok bisa dituduh makar? Tapi seluruh kader menghormati proses hukum yang berlangsung,”  tegas Prabowo di depan ribuan kader Gerindra, Jakarta pada Ahad (8/1).

Sebelumnya Rachmawati ditangkap pihak kepolisian pada 2 Desember 2016 lalu. Rachmawati bersama sejumlah tokoh lainnya dituduh melakukan makar dengan akan memanfaatkan massa aksi Bela Islam Jilid III untuk menggulingkan pemerintahan. Selain Rachmawati, pihak kepolisian juga menangkap aktivitas politik Sri Bintang Pamungkas dan juga musisi Ahmad Dhani dengan tuduhan yang sama.

Selain itu pria yang mencalonkan diri sebagai Presiden Rapublik Indonesia pada 2014 lalu juga menyinggung soal berita hoax yang belakangan ini menjadi isu hangat. Prabowo mengatakan saat ini hoax adalah risiko dari perkembangan teknologi yang mudah beredar dan meresahkan masyarakat. Maka dari itu Prabowo mengimbau agar masyarakat semakin kritis dan tidak mudah percaya terhadap berita-berita yang diragukan kebenarannya.

“Saya kira hoax itu risiko sekarang ya dengan perkembangan teknologi yang begitu dahsyat. Saya juga sering jadi korban hoax. Masyarakat harusnya kritis jangan cuma lihat di Youtube terus percaya, banyak berita enggak bener," ucap Prabowo.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement