Senin 09 Jan 2017 07:20 WIB

Tayangan Televisi Saat Ini Rugikan Kehidupan Keagamaan

Rep: Reja Irfa Widodo/ Red: Agung Sasongko
Kerukunan Beragama (Ilustrasi)
Foto: Republika/Mardiah
Kerukunan Beragama (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Ketua Informasi dan Komunikasi MUI Masduki Baidlowi menilai, tayangan-tayangan televisi saat ini masih dianggap merugikan kehidupan keagamaan. Bukan hanya Islam, tetapi juga agama-agama di Indonesia lainnya.

Televisi saat ini sudah menjadi wakil atau agen dari kebudayaan populer, yang permisif terhadap nilai-nilai agama, khususnya dalam program-program hiburan.  Selain itu, televisi di Indonesia juga secara keseluruhan telah didominasi oleh kepentingan modal dan industri.

''Sehingga orientasinya adalah bagaimana mengekploitasi untuk mencari keuntungan, maka seluruh 'tangan-tangan' industri itu digerakkan bagaimana supaya keuntungan didapat. Karena itu, moralitas masyarakat tidak menjadi hitungan di situ,'' ujar dia baru-baru ini.

Orientasi utama kepada industri pun membuat televisi dianggap abai mematangkan moralitas masyarakat, yang seharusnya menjadi paradigma dan modal sosial yang lebih bagus pada masa mendatang. Hal ini agar masyarakat bisa lebih beradab, lanjut Masduki, sebagaimana seperti dicita-citakan bangsa Indonesia.

''Tapi arahnya bukan ke situ, malah dia menciptakan pementahan dalam konteks nilai moral dan keagamaan karena dia sudah sebagai industri,'' ujarnya.

Di sisi lain, Masduki menambahkan, perkembangan televisi yang telah menjadi industri tersendiri bukan sebuah pelanggaran. Di titik inilah perlu ada pengoptimalan peran-peran lembaga-lembaga kontrol, seperti KPI, Komisi I DPR RI, dan Kemenkominfo, terhadap isi tayangan atau lembaga penyiaran yang dianggap permisif terhadap pelanggaran nilai-nilai agama dan moralitas

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement