REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) NTB Muhammad Rum mengatakan, pemulihan Kota Bima pasca diterjang banjir bandang pada Desember lalu sudah mencapai 90 persen.
"Saya pikir, tiga sampai empat hari ke depan selesai, kita harap tidak ada lagi penambahan perpanjangan tanggap darurat," ujarnya di Mataram, NTB, Selasa (10/1).
Sebelumnya, masa tanggap darurat yang ditetapkan berakhir pada 5 Januari terpaksa diperpanjang hingga 19 Januari lantaran belum tuntasnya proses pemulihan.
Dia menyampaikan, ada dua kelurahan yang memiliki tingkat kesulitan cukup tinggi dalam proses pemulihan hingga pembersihan yakni Kelurahan Dara dan Kelurahan Panaraga.
Letak Kelurahan Dara yang lebih rendah membuat proses pembersihan lebih sulit dibandingkan kelurahan lain. Hal yang sama ditujukan untuk Kelurahan Panaraga, yang sulit diakses alat berat untuk percepatan pembersihan.
Sejumlah prioritas juga telah ditetapkan mulai dari perbaikan drainase kota, pembuatan normalisasi sungai, perkuatan tebing sungai, dan reboisasi hutan yang rusak.
Dia menambahkan, Pemerintah Kota Bima telah menunjuk langsung kontraktor perbaikan drainase untuk seluruh kota dengan dana siap pakai.
"Tanggap darurat tidak ada batasan anggaran, silakan saja digunakan nanti akan dirembes oleh BNPB. Anggaran sudah ada di negara, on call Rp 2 triliun," katanya menambahkan.