Rabu 11 Jan 2017 13:35 WIB

Obama Minta Pendukungnya Jaga Nilai-Nilai yang Telah Dibangun

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Winda Destiana Putri
Presiden AS Barack Obama melambaikan tangan bersama Ibu Negara Michelle Obama dan putrinya Malia usai menyampaikan pidato perpisahan di McCormick Place, Chicago, Selasa, 19 Januari 2016.
Foto: AP Photo/Pablo Martinez Monsivais
Presiden AS Barack Obama melambaikan tangan bersama Ibu Negara Michelle Obama dan putrinya Malia usai menyampaikan pidato perpisahan di McCormick Place, Chicago, Selasa, 19 Januari 2016.

REPUBLIKA.CO.ID, CHICAGO -- Presiden Barack Obama mendapatkan sambutan pahlawan di Chicago pada Selasa malam, (10/1) saat menyampaikan pidato perpisahannya sebagai Presiden Amerika Serikat. Para pendukungnya berteriak-teriak saat ia datang.

Mereka meneriakkan, "empat tahun lagi." Obama mengatakan kepada pendukungnya yang telah berkumpul. "Kalianlah perubahan dan teruslah menjaga nilai-nilai yang telah kita bangun selama ini," katanya dilansir Daily Mail.

Obama tak pernah menyebutkan presiden setelahnya. Namun ia menyerukan bahwa ilmu pengetahuan dan alasan itu penting. Namun ia juga menyindir adanya serangan terhadap Muslim Amerika tanpa menyebut Trump.

Dalam melaksanakan pidato terakhirnya, Obama ditemani oleh istrinya Michelle Obama dan anak tertuanya Malia. "Michelle, selama 25 tahun ini kamu bukan hanya istri dan ibu anak-anakku. Namun kamu juga sahabatku, kamu mengambil peran yang tak wajib kamu lakukan namun kamu mengambilnya dengan penuh hormat, gaya, dan humor," ujar Obama.

Ia menyebut Wakil Presiden AS Joe Biden sebagai saudara. "Saat saya memilihnya sebagai wakil, ini adalah keputusan terbaik dan dia membuktikan melakukan yang terbaik," papar Obama. Kepada anaknya Malia, Obama mengatakan, ia bangga menjadi ayahnya.

Baca juga:   Kepemimpinan Barack Obama Dibuat Acara Televisi

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement