REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sehubungan dengan adanya pendapat yang mengatakan bahwa letak gua tersebut di daerah Ephesus, Turki, Pemerintah Turki kemudian bersegera melakukan penggalian terhadap situs di Ephesus tersebut.
Namun, hasil yang didapat malah menguatkan hasil penemuan gua di Abu Alanda (Buloqaa), Yordania. Dan, Pemerintah Turki secara resmi mengakui bahwa situs Ashabul Kahfi itu terletak di Yordania ini. Menurut Pemerintah Turki, di Ephesus tidak terdapat tempat peribadatan dan tidak terdapat pahatan tulisan Byzantium, seperti yang terdapat di Buloqaa (Abu Alanda). Pendapat tersebut juga dikuatkan oleh penelitian yang dilakukan oleh Anui Dajjani, seorang doktor dari jawatan purbakala Yordania, pada 1962.
Pendapat ini makin diperkuat lagi dengan ditemukannya sejumlah bukti 'kesejarahan' dari gua ini. Surah Alkahfi ayat 17 menyebutkan, matahari cenderung ke kanan dari gua mereka dan terbenam di sebelah kiri. Kemudian, dilanjutkan dengan kalimat, ''... sedang mereka berada dalam satu lapangan gua itu.'' (QS 18: 17). Lokasi gua Ashabul Kahfi di Abu Alanda, Yordania, memiliki sebuah lubang dari atas gua sehingga cahaya bisa masuk. Selain itu, bentuk gua yang terdapat di Abu Alanda sangat luas dan lapang serta tidak dalam.
Kemudian, pada ayat ke-21 dijelaskan, ''... Ketika mereka berselisih tentang urusan mereka, sebagian dari mereka berkata, 'Dirikanlah sebuah bangunan di sisi (gua) mereka, Tuhan mereka lebih mengetahui tentang mereka.' Orang-orang yang berkuasa atas urusan mereka berkata, 'Sesungguhnya, kami akan mendirikan sebuah rumah peribadatan di atasnya.'''
Konon, di atas gua Ashabul Kahfi di Abu Alanda, terdapat rumah ibadah yang telah dibangun ketika itu. Rumah ibadah yang dimaksud adalah rumah ibadah penganut Nasrani. Ketika zaman Kerajaan Umawiah, rumah ibadah tersebut telah dijadikan masjid.
Pada 27 September 2006 silam, Raja Abdullah (Raja Yordania) meresmikan sebuah masjid baru di atas gua tersebut, yang diberi nama Masjid Ashabul Kahfi.