REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Beberapa bukti untuk memperkuat Abu Alanda sebagai gua Ashabul Kahfi adalah temuan benda-benda sejarah dan arkeologi.
1. Di gua ini, terdapat tulisan pada lengkungan pintu di dinding sebelah timur yang menyatakan bahwa masjid diperbarui pada tahun 117 Hijriyah yang merujuk kepada zaman Hisham bin Abdul Malik bin Marwan. Ini membuktikan, ketika era Kerajaan Umawiah, mereka sudah memperbarui masjid yang sebelum itu menjadi rumah ibadah Nasrani. Kesan yang boleh dilihat ialah binaan mihrab (petunjuk arah kiblat) yang terdapat di atas gua tersebut.
2. Tulisan khat Kufi. Ini membuktikan bahwa masjid kedua di Ashabul Kahfi itu diperbarui pada zaman Khomarumiah bin Ahmad Tholun dari Kerajaan Abasiah. Masjid kedua yang dimaksud ialah masjid yang dibangun berhadapan dengan gua Ashabul Kahfi setelah masjid pertama diwujudkan di atas gua ketika zaman Umawiah.
3. Kesan Nawawis di dalam gua. Nawawis dalam Mujam Wasit berarti kubur bagi orang Nasrani yang mayatnya diletakkan di dalamnya. Pada Nawawis tersebut, terdapat bintang segi delapan yang membuktikan tanda zaman Kerajaan Rum-Byzantium pada kurun ke-3 M. Pada masa itu, sudah menjadi adat bahwa mayat-mayat Nasrani akan dikuburkan dalam bekas batu. Ini tidak mustahil bahwa mereka yang telah menguruskan mayat pemuda tersebut telah mengebumikan mereka dengan cara dan adat mereka pada ketika itu.
4. Penemuan barang-barang, seperti tembikar, duit tembaga dan perak, serta lampu dari pelbagai zaman (Umawiah, Abasiah, dan Turki Uthmaniyyah) dalam gua tersebut dan sekitarnya. Ia membawa maksud bahwa tempat itu telah dijaga oleh pelbagai zaman yang berlalu.
5. Al-Waqidi dalam kitabnya Futuhat Sham telah menulis bahwa beliau bersama yang lain telah berhenti di Ain Ma' yang berhampiran dengan gua Ashabul Kahfi. Mereka berhenti di Ain Ma' untuk berwudhu, shalat, dan tidur sebelum meneruskan perjalanan ke Palestina. Ain Ma' terletak 70 meter dari gua Ashabul Kahfi.
6. Pokok zaitun berusia ratusan tahun tumbuh berhadapan dengan gua. Pokok tersebut telah mati dan kesan batang pokok zaitun yang berusia ratusan tahun itu kini ditempatkan di dalam museum mini dalam gua.
7. Penemuan tulang dalam Nawawis. Dikatakan bahwa tulang-tulang tersebut adalah kepunyaan pemuda-pemuda tersebut.