Kamis 12 Jan 2017 16:10 WIB

Mendag Minta Masyarakat Konsumsi Daging Beku

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Nidia Zuraya
Daging beku
Foto: pixabay
Daging beku

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah mendorong masyarakat untuk mengonsumsi daging sapi atau kerbau beku yang murah. Hal ini dikarenakan harga daging sapi atau kerbau segar lebih mahal. 

Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita menjelaskan usai melakukan kunjungan kerja di Pasar Jatinegara Jakarta, bahwa harga daging sapi dan kerbau segar masih terpantau di atas Rp 100 ribu per kilogram (kg). Sedangkan daging sapi dan kerbau beku impor dibanderol di harga rata-rata Rp 80 ribu per kg. 

Kemendag juga mencatat harga daging sapi beku ada yang dijual di harga Rp 59 ribu per kg untuk potongan paha depan dan Rp 79 ribu per kg untuk paha belakang sapi. Namun, meski dijual dalam harga pasaran yang lebih rendah dibanding daging segar, bukan berarti kualitas daging beku lebih rendah dibanding yang segar. 

Enggar menegaskan, justru daging beku sudah melewati tahapan pemeriksaan yang cukup. Hal ini lantaran di semua negara maju, salah satu persayaratan distribusi daging adalah dilakukan pembekuan terlebih dahulu. 

"Nampak di hotel, di restoran, mereka bekukan dulu. Jadi masyarakat ada pilihan mau daging beku dengan harga maksimal Rp 80 ribu per kg. Di luar itu ada daging segar dengan kondisi yang ada, silahkan," jelas Enggar, Kamis (12/1). 

Pemerintah telah menugaskan Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) untuk melakukan penyaluran daging sapi dan kerbau beku bisa terjamin hingga periode Lebaran tahun 2017. Terhitung, hingga Januari ini masuk 70 ribu ton daging kerbau yang kembali masuk Indonesia. Di samping itu, bahkan pemerintah menyiapkan pasokan daging sapi beku dari Australia dan Spanyol. 

Hanya saja, sosialisasi daging beku ini baru bisa gencar dilakukan di DKI Jakarta. Alasannya, distribusi daging kerbau dan sapi beku baru mengalir masuk Jakarta. 

Kondisi ini membuat Enggar meminta Asosiasi Distributor Daging Indonesia (ADDI) untuk mempersiapkan peyaluran daging beku secara optimal di Jakarta terlebih dahulu. Baru bila permintaan dair daerah lain meningkat, maka pasokan daging beku akan diperluas ke luar Jakarta. 

"Kami tugaskan Bulog, jamin pasokan siap sampai Lebaran. Kami akan siapa berapapun jumlahnya. Dari distribusi daging sendiiri, karena pasokan ada, barang ada, tinggal pendistribusiannya ini sementara di Jakarta dulu. Tetapi kilta lihat nanti kalau memang dibutuhkan, maka kita perluas di beberapa daerah lain," kata Enggar. 

Kementerian Perdagangan mencatat pasokan daging kerbau hingga Lebaran 2017 tercatat sebanyak 70 ribu ton. Sedangkan daging sapi beku sejumlah 60 hingga 70 ribu ton. 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement