REPUBLIKA.CO.ID, BATAM -- Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral menyiapkan 250 unit konverter kit yang akan dibagikan gratis untuk kendaraan dinas di Kota Batam Kepulauan Riau demi menyukseskan program diversifikasi bahan bakar minyak ke bahan bakar gas. Alat pengalih penggunaan BBM ke BBG itu nantinya akan dipasang di kendaraan dinas milik Pemerintah Kota Batam, Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau, Badan Pengusahaan Kawasan Batam serta BUMN yang beroperasi di kota kepulauan itu.
"Kami akan sebarkan 250 konverter kit gratis," kata Dirjen Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral IGN Wiratmadja, Kamis (12/1).
Konverter kit juga nantinya akan dipasang di kendaraan umum yang memungkinkan untuk pengalihan bahan bakar. Sedangkan untuk kendaraan pribadi, ia mengatakan warga bisa memilikinya dengan membeli konverter kit sendiri, agar bisa beralih alih menggunakan BBG. "Karena gas untuk transportasi lebih murah," kata dia.
Penggunaan BBG sebagai bahan bakar kendaraan di Batam juga sudah didukung berdirinya tiga SPBG yang sudah mulai beroperasi. Area Head Gagas Energi Batam, Yani Suhaib menjelaskan, BBG relatif lebih hemat, efisien dan ramah lingkungan ketimbang BBM. Harga 1 liter setara premium (LSP) CNG hanya Rp4.500. Nilai itu relatif lebih murah ketimbang premium atau BBM lainnya.
"Juga lebih efisien. Andai 1 liter BBM untuk 10 km, maka 1 lsp bisa 11 sampai 12 km," kata Yani.
Di tempat yang sama, Humas PGN (Persero) Batam, Riza Buana mengatakan CNG juga memiliki kualitas lebih baik. Angka oktannya mencapai 120. Dengan angka oktan lebih tinggi, maka mesin lebih awet. Penggunaan CNG juga lebih bersih, karena kering lebih bersih. Penggunaan BBG juga aman, sekalipun terjadi tabrakan yang menyebabkan benturan pada tabung berisi CNG, karena terdapat katup yang dengan sendirinya terkunci bila terjadi hentakan.
"Tidak ada timbal, karbon," kata dia.